Bogor, NU Online
Memasuki hari kedua kongres Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Wisma Jaya Raya Bogor Jawa barat, pertarungan antar kendidat berjalan semakin seru. Disinyalir sejumlah elit Partai Politik turut bermain di arena kongres dengan memasang kadernya sebagai kandidat ketua umum.
Isu tersebut berhembus kencang di arena kongres, sehingga persaingan antar kandidat berjalan semakin seru, meski hingga saat ini belum ada kandidat yang dapat dipastikan mendapat dukungan mayoritas dari peserta kongres. Sejumlah nama seperti, Heri Harianto Azumi, Andi Syarifuddin, Umar Sadat, Isra D Pramulya dan Badi Z Masnur dan Abdullah Masud dikabarkan menjadi kandidat kuat.
<>Nama lain juga semakin populer di kongres adalah Alfiyantoni dan Hasan Basri Sagala. Tidak kalah dengan kandidat lain, mereka juga mengaku telah mendapat dukungan yang besar dari peserta kongres. Tampilnya dua nama terakhir dipastikan membuat peta suara semakin tidak jelas.
Siapa yang ikut bermain di kongres PMII? Menurut sejumlah sumber NU Online di arena kongres, saat ini terjadi pertarungan antara kader PMII yang dikendalikan oleh elit Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Golkar (PG). Nama umar Sadat dikabarkan didukung oleh Nusron Wahid (mantan kedua PB PMII dan kader Partai Golkar) sementara Heri Harianto Azumi didukung oleh Muhaimin Iskandar, ketua dewan tanfidz PKB hasil muktamar Semarang.
“Pertarungan antar kandidat semakin menarik.Pertarungan elit parpol telah merambah ke kongres PMII. Meski demikian, peta dukungan hingga saat ini masih belum jelas,” kata sumber NU Online di arena kongres, Jumat (27/5).
Sementara itu dihubungi secara terpisah, Heri Haryanto Azumi membantah bahwa dirinya dikendalikan oleh partai. Dia mengaku bahwa hubungannya dengan semua pihak saat ini tidak ada kaitannya dengan kepentingan partai politik.
“Hubungan saya dengan semua pihak baik-baik saja, saya memang dekat dengan Cak Imin tetapi jangan dikaitkan dengan PKB. Ini adalah hubungan antara kader dan senior. Selain dengan Cak Imin saya dengan pak Muhyidin, Khofifah dan Cak Ali Masykur juga baik,” ungkap Heri.
Heri berjanji akan tetap menjaga independensi PMII jika dia dikehendaki peserta kongres untuk memimpin PMII, karena PMII memang harus bersih dari kepentingan politik dan kekuasaan. “Saya tetap akan menjaga independensi PMII. PMII memang harus diselamatkan dari kepentingan kekuasaan,” tambah Heri.
Sangkalan senada juga dilontarkan tim sukses Umar Sadat Hasibuan. Menurut Rouf Qusyairi, yang juga salah satu tim suksesnya mengatakan, Umar memang mendatangi para alumni dan senior tapi sekadar sowan. “Umar memang sowan ke semua alumni PMII untuk minta restu atas pencalonannya karena itu jangan di kait-kaitkan dengan kepentingan dukungan politik,” ujar Rouf menambahkan.
Melihat kondidi tersebut, di arena kongres mulai muncul wacana menyelamatkan PMII dari kepentingan alit parpol, yaitu dengan mencari kader PMII yang bersih dari intervensi elit partai politik. Dengan adanya permainan elit parpol di PMII akan membuat organisasi yang didirikan Mahbub Junaidi ini akan larut dalam permainan politik. (cih)
Terpopuler
1
3 Jenis Puasa Sunnah di Bulan Muharram
2
Niat Puasa Muharram Lengkap dengan Terjemahnya
3
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
4
Khutbah Jumat: Persatuan Umat Lebih Utama dari Sentimen Sektarian
5
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
6
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
Terkini
Lihat Semua