Daerah

Dua Santri Nurul Yaqin Terima Beasiswa Kuliah di Yaman

NU Online  ·  Senin, 20 Oktober 2014 | 12:06 WIB

Padangpariaman, NU Online
Rismandianto dan Irvan Eko diterima sebagai mahasiswa di Universitas Al-Ahqaff. Selama menempuh pendidikan di sana, dua alumni pesantren Nurul Yaqin Pakandangan ini berhak menerima beasiswa yang mencakup biaya pendidikan, makan, dan tempat tinggal.
<>
Sementara biaya sehari-hari di luar tiga paket itu menjadi tanggung jawab pribadi. "Meski bebas biaya pendidikan, masing-masing calon mahasiswa harus menyediakan uang sebesar 2.500 dollar US atau sekitar Rp 30 juta saat mendaftar. Dana ini digunakan untuk biaya keberangkatan dan kepulangan,” kata Risman usai upacara pelepasan dirinya dan Irvan oleh segenap warga pesantren Nurul Yaqin, Senin (20/10).

Lama pendidikan S1, kata Risman, memakan waktu lima tahun untuk laki-laki dan 4 tahun untuk perempuan.

Menurut Risman, pendidikan di Yaman menjadi pilihannya. Pertama, kualitas pendidikan agamanya lebih menonjol, terutama fiqh mazhab Syafi’i. Kedua, ilmu alumni Yaman tampaknya mumpuni.

"Semula saya ingin melanjutkan ke Mesir. Namun banyak kendala, termasuk keberatan keluarga dan guru-guru di pondok Nurul Yaqin," kata Risman.

Berbeda dengan Risman, Irvan sejak kelas IV di pesantren Nurul Yaqin sudah termotivasi melanjutkan pendidikan ke luar negeri.

"Tapi saya akhirnya lebih condong ke Yaman. Karena suasana belajarnya hampir sama dengan di pesantren. Namanya saja universitas, tapi gayanya seperti pondok. Mahasiswa yang mau tamat harus menulis skripsi,” kata Irvan yang sempat kuliah di STIT Syech Burhanuddin 1 semester.

Hingga kini sudah dua alumni Nurul Yaqin Ringan-Ringan belajar di Universitas Al-Ahqaff Yaman. Keduanya Musawardi Tuanku Sidi dan Ismail.

"Pelepasan dua orang alumni ke Yaman ini diharapkan menjadi motivasi bagi santri untuk tekun belajar," kata Kepala sekretariat pesantren Nurul Yaqin M Asyraful Anam yang memimpin pelepasan keberangkatan dua santrinya. (Armaidi Tanjung/Alhafiz K)