Daerah

Doa Ampuh Menyelesaikan Masalah

NU Online  ·  Sabtu, 16 Juli 2011 | 04:48 WIB

Brebes, NU Online
Lantunan doa dan dzikir ternyata mampu meredam berbagai problema, termasuk bencana yang kerap melanda Indonesia. Untuk itu, jangan sepelekan doa dan dzikir untuk membawa perubahan bagi kemahsalatan umat.

Demikian disampaikan Pengasuh pesantren Al fadlu Kaliwungu Kendal KH Dimyati Rois saat menyampaikan mauidlothul hasanah tasyakur Quran dan akhirussanah pesantren Assalafiyah Luwungragi, Bulakamba Brebes Kamis malam (14/7).
<>
Masalah tidak bisa diselesaikan dengan teknologi dan ilmu pengetahuan. Bukti dari itu, Jepang sebagai negara yang terkenal dengan teknologi tidak bisa mengatasi tsunami. Demikian juga dengan angin Tornado yang melibas masyarakat Amerika tak mampu dibendung oleh kemampuan teknologi yang dimiliki oleh negara yang menyatakan diri sebagai negara adi daya.

Untuk itu, kata Mbah Dim- demikian sapa akrabnya-, mengajak kepada seluruh masyarakat Brebes untuk senantiasa berdoa dan berdzikir demi kemaslahatan warga Brebes dan Bangsa.   

Dengan kekuatan doa, lanjutnya, umat Islam tak perlu minder (rendah diri, red) dalam berbagai situasi dan kondisi.

Selain itu, Kiai juga menjelaskan, bahwa berbagai petunjuk dan pedoman kemajuan, telah ada dalam kitab suci al Quran dan al Hadits. Termasuk  kontekstual pembelajaran yang terdapat pada kitab kuning (salafi) termuat dengan gamblang berbagai teori dan praktek penerapan teknologi. “Islam itu sangat sempurna, tapi kadang umat islam sendiri belum mengetahuinya akibat masih dangkalnya penggalian.

Sementara Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini memberi dorongan kepada Santri dan wali Santri Assalafiyah. Bahwa kehidupan Islam sangat mulia di Indonesia karena dakwah yang dilakukan dengan jalan damai. “Islam Indonesia dulu hanya minoritas, kini menjadi mayoritas, bahkan menjadi contoh dunia,” ungkapnya.

Islam Indonesia bukan kekerasan, mengutamakan demokrasi dan modernitas. Cirinya mampu membangun kebersamaan dengan agama lain. “Islam hadir menjadi jawaban dan jawaban untuk keluar dari berbagai persoalan tanpa pertikaian,” ujar Helmy.

Menteri menitip pesan agar orang tua sama-sama menjaga putra putrinya dari pengaruh gerakan radikalisme. Saatnya mengembangkan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah Basyariyah dan Ukhuwah Wathoniyah. “Kita memiliki modal spiritualitas yang kuat, Islam rahmatan lil alamin,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pada kesempatan tersebut Bupati Brebes H Agung Widiyantoro SH MSi, Wali Kota Tegal H Ikmal Jaya SE, Wakapolres Kompol Sugeng Sutyarto,  Dandim 0713 Brebes, dan sejumlah ulama dan pejabat serta masyarakat Brebes.

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Wasdiun