Jombang, NU Online
Konferensi Cabang (Konfercab) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jombang, Jawa Timur berlangsung kondusif di Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang, Ahad (6/5).
Konfercab kali ini mengamanahkan kepada H Zulfikar Damam Ikhwanto untuk kembali memimpin PC GP Ansor di Kota Santri pada periode 2018-2022. Pria yang kerap disapa Gus Antok ini terpilih secara aklamasi.
Kepada segenap peserta Konfercab Ansor, Gus Antok menyampaikan kesediaannya untuk kembali memimpin GP Ansor tingkat kabupaten itu, menyusul saat Pimpinan Sidang dari Pengurus Pusat (PP) GP Ansor M Aziz Hakim mengumumkan terkait hanya ada calon tunggal dalam Konferensi kali ini.
"Bismillah, saya menyatakan bersedia untuk memimpin Ansor Jombang periode 2018-2022," ujarnya.
Sebelumnya, salah seorang PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang ini menyampaikan, pertumbuhan kader Ansor dan Banser di Jombang cukup signifikan selama 4 tahun dirinya memimpin. Sekitar 2000 kader Ansor dan Banser berhasil direkrut.
"Ini kami laporkan bahwa ada kurang lebih dari 2000 Ansor dan Banser berhasil kita rekrut," jelasnya.
Dia menegaskan perekrutan Ansor dan Banser tersebut telah melalui tahapan yang panjang untuk bagaimana membentuk Ansor dan Banser memiliki ideologi yang kuat, sehingga mereka selalu siap memberikan kontribusi kepada masyarakat luas, bangsa maupun negara sekalipun.
"Mereka semua siap untuk bergerak dan menggerakkan masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia tercinta ini," ungkapnya.
Menurut dia, demikian itu tentu akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, lantaran kader Ansor dan Banser tidak lain merupakan generasi penerus PCNU pada waktunya.
"Ini tentu membanggakan PCNU Jombang khususnya," tuturnya.
Kendati demikian, pada periode berikutnya, selain kaderisasi Ansor dan Banser tetap menjadi perhatiannya, ia juga akan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) setiap kader Ansor dan Banser. Tak kalah penting juga, Gus Antok berkomitmen untuk menjadikan Ansor Jombang lebih mandiri dan bermartabat. (Syamsul Arifin/Muiz)