Bogor, NU Online
Dalam beberapa tahun terakhir, standar moral masyarakat mengalami penurunan signifikan. Apalagi saat media sosial semakin booming, masyarakat semakin tercabut dari akar sosial dan nilai-nilai adiluhung (mulia) yang diwariskan oleh para leluhur bangsa. Kondisi demikian menuntut masyarakat perlu meneladani akhlak luhur para kiai.
Demikian diutarakan oleh Pengasuh Pesantren Hidayatul Muqorrobin, Desa Mekarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, KH Cecep Hamzah kepada NU Online, Rabu (13/12).
“Para kiai mencontohkan sikap yang lembut, santun, dan bijak sana dalam bersikap. Kiai biasanya hidup sederhana dan memiki kepribadian yang kuat berkat bimbingan para wali dan kekasih Allah,” ujar Cecep Hamzah.
Kiai yang pernah diamanaih A’wan Syuriyah PWNU Provinsi Sumatera Selatan ini mengungkapkan bila masyarakat dapat meneladani para kiai, suhu panas yang menyelimuti jagat politik Indonesia dalam dua tahun terakhir dapat didinginkan dan distabilkan.
“Ujaran-ujaran kebencian yang banyak bertebaran di medis sosial, harus dihentikan, karena bukan sebagai budaya bangsa ini,” ujar tokoh Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) wilayah Bogor-Depok.
Sebagai upaya mendorong transformasi masyarakat, melalui wadah Lajnah Bahsul Masail (LBM) PCNU Kabupaten Bogor, Kiai Cecep berupaya menularkan dan menyalurkan nilai-nilai positif serta keteladanan yang ditunjukkan para kiai.
“Kami di LBM NU Kabupaten Bogor maupun Himasal wilayah Bogor-Depok berupaya mengedukasi warga Nahdliyin Bogor dan masyarakat umum, agar belajar dari perjalanan hidup para kiai, sebagai contoh dalam kehidupan berbangsa bernegara,” pungkasnya. (Ahmad Fahir/Kendi Setiawan)