Daerah

Diklatsar Banser, Buka di Pesantren Tutup di Masjid Lokalisasi

NU Online  ·  Senin, 30 April 2018 | 07:00 WIB

Diklatsar Banser, Buka di Pesantren Tutup di Masjid Lokalisasi

Diklatsar Banser Jember

Jember, NU Online
Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Gumukmas dan Puger, Kabupaten Jember yang  dimulai sejak  Jum'at lalu berakhir Ahad (29/4). 

Diklatsar yang  diikuti 70 peserta tersebut dibuka di Pondok Pesantren Darul Muhibbin, Dusun Krajan II, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Jember. 

Di pesantren yang diasuh oleh KH Maulana Syuhadak  itulah, peserta ‘digembleng’ dengan penyampaian materi tentang Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) dan kebangsaan oleh sejumlah nara sumber, diantaranya adalah Wakil Sekretaris PCNU Jember. Moch Eksan  dan KH Maulana  Syahadak.

Hari kedua Diklatsar, peserta digembleng  fisik dan mental di pantai Pancer, Puger. Di tengah terik matahari, mereka dilatih baris berbaris dan dan ketahanan fisik oleh  instruktur TNI.

“Jadi titik tekannya memberikan wawasan kebangsaan dan penguatan Aswaja. Sebab, soal kebangsaan dan Aswaja memang harus dipahami betul oleh Banser,” ungkap ketua panitia Dikaltsar, Muhaimin kepada NU Online di sela-sela penutupan Diklasar di halaman masjid Nurul Hidayah, Desa Puger Kulon, Puger. Masjid tersebut terletak di kawasan lokalisasi prostitusi  Besini. 

Penutupan di masjid tersebut, lanjut Muhaimin, sesungguhnya merupakan dakwah tidak langsung bagi warga lokalisasi. Sebab, kendati lokalisasi itu secara resmi sudah ditutup sekian tahun yang lalu, namun nyatanya bisnis esek-esek di situ masih berjalan secara diam-diam.

“Ini dakwah juga untuk penghuni lokalisasi. Banser bukan tidak berani mengobrak-abrik tempat itu, tapi kita punya pemerintah yang berwenang menertibkan itu,” ujarnya. (Aryudi Abdul Razaq/Muiz)