Daerah

Diasrama, 8 Calon TKW Keracunan

NU Online  ·  Selasa, 9 November 2004 | 12:31 WIB

Tulungagung, NU Online
Nasib TKI/TKW terus saja didera penderitaan. Di tengah ramainya pemulangan TKI dari negeri Malaysia, Senin (8/11) dini hari, CTKW (Calon Tenaga Kerja Wanita) yang sedang menjalani pendidikan dan pelatihan di asrama PJTKI PT Tri Mukti Citra Bahari di Jl Jayeng Kusuma, Tulungagung, Jatim, keracunan massal. Delapan orang CTKW harus menjalani rawat inap karena kondisinya cukup kritis. Hingga Selasa (9/11), para korban keracunan masih menjalani perawatan di Puskesmas Ngantru.

Calon TKW bernasib malang itu terkena musibah keracunan massal diduga akibat mengkonsumsi es campur yang dibeli dari pedagang kaki lima di pinggir jalan. Namun, hingga kini penyebab keracunan massal itu masih dalam penyelidikan Dinas Kesehatan Pemkab Tulungagung. Meski mengakibatkan 8 korban keracunan, namun pihak PJTKI belum melaporkan kejadian ini ke polisi.

<>

Delapan calon TKW korban keracunan itu, Basri (24),, warga Sendang, Tulungagung, Siti Aliyah (19), warga Kendalrejo, Blitar, Sri Yanti (28), warga Blitar, Nikmatus Sholikah alias Ninik (27), warga Ponggok, Blitar, Erna (19), warga Trenggalek, Eni Murdianti (25), warga Prigi, Trenggalek dan Sri Pujianti (21), warga Sendang, Tulungagung.

Keracunan massal itu mulai dirasakan para korban, Senin (8/11) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu, beberapa saat setelah meminum es, para CTKW mendadak menderita mual-mual dan kepala pusing. Awalnya, hanya satu dan dua CTKW yang merasakannya. Namun lama kelamaan seluruh CTKW yang tinggal dalam asrama merasakan gejala sama. Semunya merasakan perut mual dan kepala pusing. Bahkan, banyak diantara para korban yang berak-berak.

Hingga menjelang pagi, para CTKW belum juga berhenti merasakan pusing, mual dan berak-berak. Malahan, banyak diantara korban yang kondisinya justru kian parah. Akhirnya, para korban keracunan dicarikan pengobatan ke Puskesmas Ngantru. Karena keadaan para korban semakin mengkhawatirkan, mereka akhirnya kita carikan pengobatan ke Puskesmas Ngantru,'' ujar Zulaikah (30), ibu asrama PJTKI PT Tri Mukti Citra Bahari saat menunggui para korban keracunan, Selasa (9/11).

Dari sekitar 10 orang penghuni asrama yang minum es, kata dia, ada 7 sampai 8 orang yang terkena keracunan massal. Empat diantaranya kondisinya cukup parah. Yaitu, Basri, Siti Aliytah, Erna dan Eni Murdianti. Setiba di Puskesmas Ngantru, para korban keracunan mendapatkan pertolongan dengan diberikan infus RL.  ''Yang seorang sudah dibolehkan pulang. Lainnya ya, masih seperti ini,'' kata beberapa petugas medis Puskesmas Ngantru.

Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Tulungagung dr Hj. Ny. Rukmi mengatakan, para korban keracunan kondisinya sudah mulai membaik. Namun, pihaknya belum bisa memastikan penyebab keracunan yang menimpa delapan CTKW ini. ''Perkiraan sementara, keracunan terjadi akibat minum es campur. Minuman itu sudah diambil sampelnya untuk dilakukan penyelidikan,'' katanya.

Belum Dilaporkan Polisi

Meski kondisi para korban cukup parah, namun pihak PJTKI PT Tri Mukti Citra Bahari belum melaporkan kejadian ini ke polisi. Itu sebabnya, polisi juga belum melangkah mengambil tindakan atas terjadinya kasus keracunan tersebut. ''Kami belum mendapat laporan keracunan tersebut,'' ujar petugas jaga di Mapolsek Kedungwaru, Selasa siang.

Zulaikah, ibu asrama PJTKI PT Tri Mukti Citra Bahari menuturkan, para Calon TKW itu rencananya akan dikirim sebagai tenaga kerja di negeri Singapura. Mereka sudeah dua bulan menjalani pelatihan di asrama PJTKI. Sambil menunggu proses paspor-an, mereka dikarantina untuk diberikan pendidikan dan pelatihan menjadi TKW di luar negeri. ''Sebelum diberangkatkan ke luar negeri, mereka diharuskan menjalani pelatihan di asrama,'' kata Zulaikah.

Keracunan massal itu dirasakan para korban beberapa saat setelah  mereka minum es rumput laut  yang dibelinya secara koletif di pedagang kaki lima pinggir jalan sekitar kantor Pengadilan Negeri Tulungagung. ''eh, beberapa saat setelah minum es, rasanya kepala terasa pening dan perut mual-mual,'' ujar beberapa korban keracunan yang masih terbaring lemas di ruang B,C dan D Puskesmas Ngantru.

Kontributor  : Muhibuddin