Daerah

Derajat Orang yang Menghargai Perbedaan menurut Gus Muwafiq

NU Online  ·  Senin, 16 Juli 2018 | 08:30 WIB

Gianyar, NU Online
Dalam rangka halal bi halal 1439 H, peringatan hari besar Islam (PHBI) Kabupaten Gianyar, Bali menyelenggarakan acara silaturrahim dan halal bi halal Ulama, umara' dan umat Islam Gianyar dengan tema Tebarkan Maaf, Sucikan Hati: Bersama Jalin Silaturahim, Hilangkan Sekat Perbedaan Menuju Gianyar yang Harmoni.

Kegiatan yang menghadirkan pendakwah Islam yan teduh, inspiratif dan kaya akan makna untuk para generasi milenial, yaitu KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) dari Yogyakarta di hadiri oleh ratusan umat Islam se-Kabupaten Gianyar.

Bahkan juga terlihat hadir sahabat Ansor, Banser dan Pagar Nusa perwakilan dari seluruh cabang se-Bali yang memenuhi pelataran Masjid Agung Al-A'la Gianyar.

Dalam sambutannya, Ketua PHBI Kabupaten Gianyar Ustadz Nurwidyaswanto mengatakan kegiatan halal bi halal ini dilaksanakan untuk membangun silaturahim umat Islam Gianyar dengan umara menuju masyarakat Gianyar yang harmonis

Demikian juga sambutan Bupati Gianyar yang diwakili oleh Sekretaris Kesbangpol, bahwa Pemerintah bangga dengan umat Islam dalam mengisi pembangunan di Gianyar.

Gus Muwafiq dalam tausiyahnya mengajak kita untuk memahami bahwa perbedaan merupakan sebuah qodrat. Menurutnya, hanya orang yang mampu memahami dan menghargai perbedaan yang akan mendapat titel inna akramakum indallahi atqaqum (sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang bertakwa).

“Hal inilah yang harus kita pahami dan merupakan pengamalan ajaran Islam di Indonesia, atau yang lebih di kenal dengan Islam Nusantara, tanpa menghilangkan esensi Islam dan mengakomodasi budaya setempat,” ujar Gus Muwafiq.

“Dengan mengakomodir budaya, maka pengamalan agama akan kokoh di masyarakat,” sambungnya. (Fathoni)