Mataram, NU Online
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nusa Tenggara Barat (NTB), Prof. Drs. H. Syaiful Muslim mengatakan, sistem dan materi dakwah yang disampaikan para da’i dan tuan guru di daerah itu, relatif masih tradisional sehingga perlu diubah.
"Pada umumnya isi ceramah atau pengajian yang disampaikan hanya menyangkut seputar surga dan neraka, sehingga membuat umat Islam tidak terlalu semangat meningkatkan kesejahteraan," katanya di Mataram, Kamis.
<>Seusai penandatangan nota kesepahaman (MoU) tentang Sertifikasi Halal dengan BB POM dan Kanwil Depag NTB dijelaskan, seharusnya para da’i dan tuan guru dalam menyampaikan pengajian, diimbangi bagaimana cara berusaha sehingga bisa selamat dunia dan akhirat.
Akhir-akhir ini iman seseorang semakin tipis sehingga dengan mudah tergoda masuk ke berbagai aliran termasuk aliran sesat, disamping iman tipis kantongnya juga tipis, kata mantan ketua PWNU ini.
Tetapi jika umat Islam memiliki keimanan yang kuat dan tingkat kesejahteraan yang baik, maka mereka tidak akan tergoda oleh berbagai rayuan apalagi diajak masuk ke aliran sesat.
Adanya berbagai aliran sesat tersebut disinyalir ingin merusak Islam, sehingga apapun alasannya harus dicegah dan yang berhak melakukan pelarangan adalah pihak kejaksaan.
"Kita belajar dari Jemaat Ahmadiyah yang juga dinyatakan sesat oleh MUI, beredar di NTB dan hingga kini sekitar 130 orang masih dalam pengungsian," katanya.
Jemaat Ahmadiyah ditampung di Asrama Transito Majeluk, Mataram setelah rumah mereka di Gegerung, Lingsar, Lombok Barat dirusak dan dibakar massa dua tahun lalu.
"Belum lagi aliran Al Qayidah Al Islamiyah, namun hingga aliran itu belum ditemukan di NTB, namun bagaimanapun harus diantisipasi," katanya.
Sebelumnya Walikota Mataram, H. Moh. Ruslan jauh-jauh hari telah melarang aliran sesat itu masuk kedaerahnya, karena takut akan meresahkan masyarakat.
Ia mengimbau kepada umat Islam agar jangan melakukan beragam tindakan anarkisme dan kekerasan kepada para pengikut aliran sesat.
"Kita harus sama-sama menyadarkan mereka, tetapi jangan anarkisme dan melakukan tindak kekerasan kepada pengikut aliran sesat itu termasuk jemaat Ahmadiyah," katanya. (ant/din)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
4
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
5
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua