Depok, NU Online
Menunaikan ibadah puasa dapat menjadikan insan bertakwa, dicintai dan dirindukan semua kalangan. Bertakwa dalam arti bukan hanya takut kepada Allah SWT, tapi bertakwa secara hakiki adalah memahami kemuliaan insan dan tujuan dari penciptaan yang tiada lain hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Ketika kita dapat memahami dan menyatukan hal tersebut dengan hati dan pikiran, maka ibadah puasa kita pasti bermanfaat tidak hanya bagi pribadi tapi kesholehan sosial pun akan tampak.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu pengurus Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kota Depok, Jawa Barat Ustadz Mun’im Hasan, dalam acara Pergunu Blusukan Dakwah di Mushalla Bambu Daarul Ihsan, Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (20/5) malam.
“Kita harus pahami ayat 183 dari Surat Al Baqarah secara detail agar seruan Allah SWT dan janji-Nya menganugerahkan kita sebagai insan yang bertakwa terealisasi dalam bentuk yang sempurna sebagaimana kita pahami dari kalimat ini habluminallah wa hablumminannas,” urainya.
Mengutip sebuah riwayat, Kang Mun’im mengatakan, “Sebaik-baiknya kalian adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” Artinya, lanjut Kang Ihsan, insan yang biasa bergumul dengan ketakwaan sudah pasti selalu berperan aktif di tengah masyarakat umum.
"Dia tidak hanya pandai mencipta ikatan dengan Allah SWT semata, tapi melebihi dari itu, aktif di tengah keberagaman bangsa seperti para ulama Nahdliyin yang arahannya selalu menjadi solusi,” ucapnya.
Dikatakan, dalam kitab tasawuf ada cerita terkait Sayidina Ali Zainal Abidin ra. "Beliau merupakan cicit Rasul SAW yang dikenal sebagai ahli zuhud, wara, ahli Ibadah. Sejarawan menceritakan sosok seperti beliau sangat pandai mendermakan hartanya bagi masyarakat dan meluangkan waktunya untuk membantu orang yang membutuhkan, walau beliau selalu menyibukkan diri dengan beribadah," paparnya.
Kisah Sayidina Ali, lanjut Kang Mun'im, tidak hanya dihapalkan oleh ulama Nahdliyin, tapi juga dipraktikkan. "Keluarga besar almarhum Gus Dur sangat giat sekali dalam berjuang di ranah sosial dan keberagaman," tambahnya.
Pada akhir paparannya Kang Mun’im mengajak agar masyarakat mengikuti segala nasihat dan perilaku ulama Nahdliyin. "Kita yakin semua mengandung hikmah dan hal baik, tidak hanya bagi yang mempraktikkan, tapi barokahnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara umum baik di Indonesia maupun dunia,” pungkasnya. (Abdul Hakim/Kendi Setiawan)
kalo ini ditulis oleh kang Abdul Hakim sekretaris LTNNU kab bogor