Daerah

Ciri Utama Santri Dibahas pada Bedah Buku di IAIN Pontianak

NU Online  ·  Ahad, 30 Desember 2018 | 14:30 WIB

Pontianak, NU Online
Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar bedah buku Peradaban Sarung karya KH Achmad Dhofir Zuhri, Sabtu (29/12). Kegiatan diselenggarakan  di UPT IAIN Pontianak, Kalimantan Barat. 
Narasumber bedah buku yang dihadirkan adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Al-Farabi Malang yakni Adnan dan Fauzi, serta Hasani Mubarak yang menjadi pembicara dari sudut pandang pembaca.

Hasani menjelaskan bahwa isi buku ini adalah kumpulan esai yang sebagian tulisannya diambilkan dari postingan facebook KH Achmad Dhofir yang juga Rektor Sekolah Tinggi Filsafat Alfarabi Malang. 
“Buku ini berisi tentang santri, kiai dan pesantren yang di dalamnya dibahas mengenai filosofi, serta bagaimana etika seorang santri,” katanya di hadapan peserta. 

Dalam pandangannya, ketika membaca buku ini akan menemukan makna filosofis santri. “Dan filosofis tersebut bisa kita tiru," ungkapnya. Dan di bagian akhir buku membahas pengalaman intelektual penulis yang luar biasa, lanjutnya.

Adnan menjelaskan bahwa asal usul buku ini sebenarnya adalah tantangan pihak penerbit kepada penulis untuk mengurai pemikirannya. Kiai Dhofir telah menulis tiga buku yaitu Peradaban Sarung, Kondom Gergaji, dan Filsafat untuk Orang Malas. “Akan tetapi judul terakhir belum diterbitkan karena kemasan bahasanya belum seperti bahasa milenial,” ujarnya. 

Dirinya menjelaskan bahwa buku Peradaban Sarung berisi empat bab yaitu tentang santri, kiai, kosmologi pesantren dan yang terakhir seputar relasi sumbangsih antara ketiga poin tersebut.

Sedangkan Fauzi mengatakan bahwa yang menjadi pertanyaan awal saat membaca buku ini adalah mengapa harus bangga menjadi santri.

Ia mengemukakan buku tersebut dari sudut pandang sosial dan budaya. “Santri memiliki wawasan luas, namun penampilannya sederhana. Sedangkan yang menonjol dari sosok santri adalah karakteristik dalam akhlak,” tandasnya.

Pembukaan bedah buku dihadiri Wakil Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan atau FTIK, Nur Hamzah serta kepala jurusan PIAUD, dan mahasiswa IAIN Pontianak. (Maulida/Ibnu Nawawi)