Daerah PEDULI COVID-19

Cerdas Sikapi Perubahan Zaman, Ngaji Ramadhan Harus Aman dan Nyaman

Jum, 24 April 2020 | 16:30 WIB

Cerdas Sikapi Perubahan Zaman, Ngaji Ramadhan Harus Aman dan Nyaman

Rais Syuriyah PBNU KH Subhan Makmun akan gelar pengajian daring selama Ramadhan. (Foto: Istimewa)

Brebes, NU Online
Wabah virus Corona (Covid-19) membuat zaman berubah drastis. Menghadapi perubahan zaman ini, siapapun harus cerdas. Khususnya para kiai dan pemuka agama yang memiliki jadwal pengajian kitab selama Ramadhan 1441 Hijriyah.

Kesimpulan itu muncul ketika Rais Syuriyah PBNU KH Subhan Makmun memilih On Air atau siaran langsung via radio, Facebook, dan YouTube dalam mengisi pengajian Ramadhan tahun ini. Keputusan tersebut diambil kiai kharismatik asal Kabupaten Brebes ini untuk mendukung pencegahan Covid-19.

"Kita harus cerdas menyikapi perubahan zaman, termasuk adanya musibah Pandemi Covid-19, ngajipun harus dengan cara yang aman dan nyaman. Bila situasi aman, maka akan meningkatkan iman," ujar Kiai Subhan kepada NU Online, Jumat (24/4).

Menurut Pengasuh Pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes ini, biasanya kalau Ramadhan lebih dari 6.000 pengunjung pengajian tumplek-blek berkumpul di masjid pesantren dan pelataran-pelataran asrama.

"Kali ini, suasananya beda. Bahkan mungkin pendengarnya menjadi bertambah karena seluruh anggota keluarga santri bisa ngajeng bareng," ungkapnya.

Untuk pengajian Ramadhan, Kiai Subhan menggandeng Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Dinkominfotik) Kabupaten Brebes untuk menyiarkan secara langsung di dua radio milik Pemkab Brebes. Yakni radio Singosari FM Brebes dan radio Singosari  Top FM Paguyangan.

Sedangkan FB dan YouTube disiarkan oleh santrinya melalui akun resmi pesantren Assalafiyah. Pengajian Ramadhan yang mengkaji Kitab Bidayatul Hidayah dimulai 1 Ramadhan atau 24 April 2020, mulai pukul 16.00 hingga 17.15 WIB.

Kepala Dinas Kominfotik Kabupaten Brebes Tatag Koes Adiyanto menyambut baik tawaran Kiai Subhan. Selain bisa menyiarkan siaran rohani, pihaknya juga menyebut akan menaikan rating radio milik pemkab tersebut.

"Tawaran Kiai Subhan langsung kami masukkan ke program siaran rohani Ramadhan hingga satu bulan ke depan," ungkapnya.

Termasuk program tadarusan, lanjut Tatag, juga bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes.

Lakhmudin, salah seorang peserta pengajian yang biasa mengikuti pengajian bertahun-tahun mengaku tidak masalah dengan perubahan sistem dari tatap muka ke sistem daring. Meski demikian, ia merasa kurang sreg karena tidak bertatap muka langsung dengan sang kiai.

"Kurang sreg aja pengajian sistem online ataupun On Air. Karena tidak bisa melihat wajah kiai secara tatap muka dan tidak bisa mencium tangan Pak Kiai," ungkap Lakhmudin.

Namun, ia menyadari karena keadaan yang memaksa, yakni akibat pandemi virus Corona (Covid-19). “Mudah-mudahan tidak mengurangi makna dan mendapatkan pahala yang sama dari Allah SWT,” pungkasnya.

Kontributor: Wasdiun
Editor: Musthofa Asrori