Daerah

Cegah Radikalisme, Ratusan Pelajar NU Sebarkan Virus Cinta ke Sekolah

NU Online  ·  Selasa, 3 Juli 2018 | 13:00 WIB

Cegah Radikalisme, Ratusan Pelajar NU Sebarkan Virus Cinta ke Sekolah

TOT IPNU-IPPNU Brebes

Brebes, NU Online
Sebanyak 150 Pelajar NU yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Brebes akan diterjunkan pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). 

Untuk membekali kemampuan mereka, sebelumnya,  diadakan Training Of Trainer (TOT) terutama pada materi cegah radikalisme.

“Mencegah masuknya radikalisme di sekolah-sekolah,  perlu dilakukan antisipasi dengan memberi pemahaman kepada peserta didik baru tentang bahaya radikalisme,” terang Ketua PC IPNU Brebes Dwi Satrio di sela TOT tutor MPLS di Madrasah Ibtidiyah (MI) Asy Syafi’iyah Jatibarang, Brebes Jawa Tengah kepada NU Online, Selasa (3/7).
 
Selama tiga hari, lanjut Satrio, mereka diajari bagaimana menyebarkan virus-virus cinta terhadap teman dan lingkungan sekolah. Dalam artian, siswa baru nantinya diajak bagaimana cara mencintai alam dan sesama manusia, bukan cinta birahi, menjadikan siswa yang ramah bukan yang marah. 

Satrio melihat, kondisi remaja zaman now sudah sangat mengkhawatirkan akibat terkena virus-virus perusak bangsa dengan penyebaran hoaks, ujaran kebencian dan berbagai jenis tindakan radikal. 

“Organisasi berbau radikal sudah mencekam pelajar-pelajar Indonesia, maka pelajar NU terpanggil untuk menyelamatkan mereka dari paham radikalisme,” tandasnya.

Peserta nantinya diterjunkan di sekolah-sekolah di bawah naungan LP Maarif NU maupun sekolah swasta dan negeri lainnya di Kabupaten Brebes. 

Ketua MWC NU Jatibarang KH Afifullah mengapresiasi langkah pelajar NU, karena kader IPNU-IPPNU peduli dengan pelajar lainnya. Termasuk nantinya, para pelajar akan tertarik dengan kegiatan NU sehingga bisa bergabung dengan IPNU-IPPNU.

Salah seorang peserta dari Wanasari Ahmad Syaifullah mengaku bangga bisa mengikuti TOT. Karena mendapatkan bekal untuk menjadi trainer, guna untuk menyebarkan virus virus cinta di lingkungan sekolah. 

“Pelajar saat ini, kurang paham terhadap organisasi-organisasi yang ada di sekolah, sehingga perlu masukan dari para senior agar tidak terjerumus ke dalam organisasi radikal,” ucapnya. (Wasdiun/Muiz)