Daerah

Cara Lesbumi Jember Membumikan Shalawat

NU Online  ·  Jumat, 3 Februari 2017 | 17:03 WIB

Jember, NU Online

Pimpinan Cabang Lembaga Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (PC Lesbumi) Jember, Jawa Timur dipastikan akan mengggelar lomba shalawat tingkat regional Jawa Timur. Kepastian itu diperoleh setelah tim kecil yang terdiri dari pimpinan Lesbumi dan PCNU Jember mengadakan rapat di  Jubung, Sukorambi, Rabu (1/2). 

Menurut Ketua Lesbumi Jember, H Rasyid Zakakria, lomba tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap seni baca shalawat.  “Keluar, misi kita terkait lomba tersebut adalah agar seni baca shalawat terus hidup dan menggema. Sedangkan kedalam (Jember) kami ingin agar shalawat membumi di Kabupaten Jember. Sebab, pembumian shalawat ini juga menjadi perhatian Pemkab Jember,” ucapnya.

Menurut mantan Ketua PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia) Jember itu, pembacaan shalawat Nabi sesungguhnya sudah sejak lama menjadi tradisi di tengah-tengah masyarakat, khususnya di pedesaan. 

Biasanya, sekali dalam seminggu, santri-santri atau anggota masyarakat menggelar pembacaan shalawat nabi di mushalla-mushalla dan atau masjid-masjid. 

Bahkan juga ada yang sebulan sekali di malam tertentu, mereka menggelar arisan pembacaan shalawat, yang tempatnya berpindah-pindah atau bergiliran di antara anggota arisan pembacaan shalawat itu.  Namun seiring perjalanan waktu, tradisi pembacaan shalawat kian tergerus dan terdesak oleh kemajuan zaman. 

“Kalau dulu, biasanya setiap malam selasa di langgar-langgar, santri   tidak ngaji, tapi khusus melantunkan shalawat nabi. Sekarang, itu hampir tidak ada,” ucapnya.

Lomba shalawat yang  juga dikemas dalam rangka memperingati Harlah NU ke-94 (versi kalender hijriah) tersebut menurut rencana akan dipusatkan di GOR Pemuda, Kaliwates, Jember. Dalam waktu dekat, panitia akan mengirim surat undangan ke Cabang NU di seluruh Jawa Timur untuk berpartisipasi sebagai peserta dalam lomba tesebut. 

“Lomba akan digeber 1 Maret 2017. Pendaftaran peserta bisa lewat email panitia. Ada hadiah uang pembinaan puluhan juta rupiah untuk para juara nanti,” jelas Rasyid yang juga alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur itu. (Aryudi A. Razaq/Fathoni)