Jember, NU Online
Pimpinan Cabang Lembaga Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (PC Lesbumi) Jember, Jawa Timur dipastikan akan mengggelar lomba shalawat tingkat regional Jawa Timur. Kepastian itu diperoleh setelah tim kecil yang terdiri dari pimpinan Lesbumi dan PCNU Jember mengadakan rapat di Jubung, Sukorambi, Rabu (1/2).
Menurut Ketua Lesbumi Jember, H Rasyid Zakakria, lomba tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap seni baca shalawat. “Keluar, misi kita terkait lomba tersebut adalah agar seni baca shalawat terus hidup dan menggema. Sedangkan kedalam (Jember) kami ingin agar shalawat membumi di Kabupaten Jember. Sebab, pembumian shalawat ini juga menjadi perhatian Pemkab Jember,” ucapnya.
Menurut mantan Ketua PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia) Jember itu, pembacaan shalawat Nabi sesungguhnya sudah sejak lama menjadi tradisi di tengah-tengah masyarakat, khususnya di pedesaan.
Biasanya, sekali dalam seminggu, santri-santri atau anggota masyarakat menggelar pembacaan shalawat nabi di mushalla-mushalla dan atau masjid-masjid.
Bahkan juga ada yang sebulan sekali di malam tertentu, mereka menggelar arisan pembacaan shalawat, yang tempatnya berpindah-pindah atau bergiliran di antara anggota arisan pembacaan shalawat itu. Namun seiring perjalanan waktu, tradisi pembacaan shalawat kian tergerus dan terdesak oleh kemajuan zaman.
“Kalau dulu, biasanya setiap malam selasa di langgar-langgar, santri tidak ngaji, tapi khusus melantunkan shalawat nabi. Sekarang, itu hampir tidak ada,” ucapnya.
Lomba shalawat yang juga dikemas dalam rangka memperingati Harlah NU ke-94 (versi kalender hijriah) tersebut menurut rencana akan dipusatkan di GOR Pemuda, Kaliwates, Jember. Dalam waktu dekat, panitia akan mengirim surat undangan ke Cabang NU di seluruh Jawa Timur untuk berpartisipasi sebagai peserta dalam lomba tesebut.
“Lomba akan digeber 1 Maret 2017. Pendaftaran peserta bisa lewat email panitia. Ada hadiah uang pembinaan puluhan juta rupiah untuk para juara nanti,” jelas Rasyid yang juga alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur itu. (Aryudi A. Razaq/Fathoni)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
4
Kontroversi MAN 1 Tegal: Keluarkan Siswi Juara Renang dari Sekolah
5
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
6
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
Terkini
Lihat Semua