Tegal, NU Online
Tahun Baru Hijriyah ditandai dengan sebuah peristiwa heroik yaitu hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Oleh karenanya, sangat tepat jika kemudian peringatan Tahun Baru Hijriyah ini lebih kita maknai sebagai kesempatan sekaligus momentum untuk melakukan refleksi dan evalusi diri (muhasabah) demi menyongsong masa depan yang lebih baik.
Hal itu dikatakan Pelaksana tugas Bupati Tegal Hj Umi Azizah pada Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1440 Hijriyah di lapangan Pemkab Tegal, Senin (10/9) malam.
"Sarana untuk instrospeksi dan beristighfar memohon kepada Sang Khalik agar di tahun ini kita dapat menorehkan lebih banyak karya gemilang, karya nyata yang membanggakan, penuh semangat untuk meraih kemajuan, baik untuk Islam, bangsa maupun Negara," tandas Umi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, kata Umi, tiada cara lain yang lebih indah selain mujahadah dan doa. Mujahadah harus kita lakukan sebagai langkah untuk mengasah spiritual horizontal maupun vertikal.
Hal ini penting bagi kita mengingat pesatnya arus globalisasi telah menggerus nilai-nilai luhur budaya bangsa, nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat kita yang semakin luntur.
Menurut Ketua PC Muslimat NU Tegal itu, derasnya arus informasi tanpa batas yang masuk melalui media elektronik, media online hingga media sosial ternyata mampu mengikis jati diri bangsa Indonesia yang kental akan budaya ketimuran seperti andhap asor, tepo seliro atau tenggang rasa dan semangat gotong-royong yang tinggi.
"Melalui momentum ini, mari kita ambil semangat hijrah baginda Nabi besar Muhammad SAW sebagai modal spiritual untuk menjawab berbagai tantangan dalam menunaikan tugas-tugas demi tercapainya kemajuan dan kesejahteraan masyarakat," tegas Umi.
Sementara itu Wakil Rais PCNU Kabupaten Tegal Habib Soleh Bin Ali Al Athos dalam ceramahnya mengisahkan peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW.
Selain itu, Habib juga mengingatkan sebagai muslim hendaknya tidak langsung mencela dan mengharamkan amalan-amalan yang tidak ada hadits sohihnya. "Kita jangan meremehkan hadits dhoif. Meski dhoif, itu juga perilaku Rasulullah SAW," ujarnya
Hadir dalam kesempatan itu, anggota Forkompimda Kabupaten Tegal, Ketua PCNU Kabupaten Tegal, H Akhmad Wasy'ari, para Ulama, Pengurus Ponpes, Kepala OPD dilingkungan Pemkab Tegal dan ribuan santri dan masyarakat. (Nurkhasan/Muiz)