Daerah

BPUN Way Kanan Bantu Cari Ayah Denada

NU Online  ·  Senin, 13 Juni 2016 | 23:32 WIB

BPUN Way Kanan Bantu Cari Ayah Denada

Supriyadi alias Dapri ayah Denada

Way Kanan, NU Online
Alumni Pesantren Kilat Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (Sanlat BPUN) PC Ansor Way Kanan Lampung bersimpati pada Oktavia Denada Arolla Kusuma Putri (17) yang mencari ayahnya, Supriyadi alias Dapri yang dilahirkan di Jetis, Bantul, Yogyakarta pada 1965.

Ketua Alumni Sanlat BPUN 2016 Riky Ryan Saputra, di Blambangan Umpu, Selasa (14/6) menjelaskan, Denada merupakan warga RT 003,RW 002, Kampung Sumber Tani, Kecamatan Buay Madang Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Provinsi Sumatera Selatan yang berbatasan dengan Kabupaten Way Kanan.

"Bagi masyarakat yang mengetahui keberadaan Pak Supriyadi bisa menghubungi nomor 081540890056," kata Riky.

Denada melanjutkan, sekitar 1997, ayahnya Supriyadi merantau ke Jawa. Setelah beberapa waktu mengirim surat pada kakeknya yang bernama Suraji meminta dijualkan tanah untuk bekal kerja di Korea, namun permintaan tersebut ditolak.

"Saya anak tunggal, ibu saya namanya Murniati. Setelah cerai dengan ayah pada 1998, ibu kembali ke Belitang, Sumatera Selatan, sejak itu tidak ada lagi kabar mengenai ayah saya," ujar Denada yang dilahirkan di Bekasi, 12 Oktober 1997 itu pula.

Terkait upaya pencarian ayahnya  setelah usia 17 tahun. Denada mengaku ingin memastikan ayahnya masih hidup atau sudah tiada. "Saya juga ingin mendengar apa alasannya meninggalkan dan melupakan saya selaku anak kandungnya," tuturnya.

Selain itu, Denada juga ingin memecahkan belenggu hidupnya selama ini. "Apakah saya harus membenci atau menyayanginya karena tidak pernah menghiraukan saya. Kenapa saya mencarinya setelah umur 17 tahun karena saat inilah saya memiliki keberanian untuk mencari. Saya hanya ingin seperti anak-anak pada umumnya yang mengetahui dan dekat dengan ayahnya. Saya ucapakan terima kasih kepada pemuda Nahdlatul Ulama tergabung dalam alumni Sanlat BPUN yang memprakarsai gerakan mencari ayah saya melalui media sosial dan media massa," pungkasnya. (Gatot Arifianto/Abdullah Alawi)