Daerah

Berdayakan Website, Ansor Baureno Gelar Pelatihan Jurnalistik

NU Online  Ā·  Jumat, 6 Mei 2016 | 08:16 WIB

Bojonegoro, NU Online
Setelah meluncurkan website Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor NU Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur beberapa waktu lalu, Badan Otonom (Banom) NU yang mengorganisir pemuda itu mengadakan pelatihan menulis berita untuk para anggotanya. Terutama untuk lembaga pendidikan dan pelatihan untuk mengisi website organisasi.

Ketua GP Ansor NU Kecamatan Baureno, Zainul Kirom mengapresiasi kegiatan pelatihan jurnalistik yang baru dilaksanakan, pasca adanya media informasi milik Ansor Baureno. Sehingga dengan diadanya pembekalan penulisan berita, supaya para pengurus mampu menulis dengan benar dan baik.

"Diharapkan peserta dapat meningkatkan kemampuannya dalam menulis berita dan layak dimasukkan ke web Ansor Baureno," terangnya saat sambutan pelatihan jurnalistik di gedung MWCNU Baureno, Kamis (5/5).Ā 

Meskipun peserta yang mengikuti pelatihan jurnalistik tidak banyak, karena memang yang diutamakan pengurus lembaga itu sendiri. Supaya nantinya mereka selaku penanggung jawab website, bisa memposting hasil tulisannya. "Yang ingin dicapai bukan pesertanya banyak, tapi hasil penulisan setelah pelatihan jurnalistik ini," harapan lulusan At-Tanwir Talun itu.

Zainul sapaan akrabnya menambahkan, selama tiga bulan berjalan website tersebut hanya beberapa orang saja yang mengirim tulisan, terkait kegiatan Ansor di kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lamongan. Kedepannya lebih banyak tulisan dan kegiatan lainnya yang bisa ditulis untuk mengisi website. "Website ini sementara hanya khusus terkait Ansor," imbuhnya sambil menunjukkan website Ansor Baureno.

Dalam pelatihan jurnalistik pertama ini, pengurus Ansor Baureno menghadirkan kontributor NU Online, untuk memberikan materi terkait cara penulisan. Setelah ini selesai, direncanakan masih akan ada Rencana Tindak Lanjut (RTL), untuk mengetahui hasil penulisan para peserta.

Tanpak para peserta begitu antusias mendengarkan apa yang disampaikan nara sumber, mereka juga banyak yang bertanya terkait cara-cara penulisan. Meskipun usianya sudah tidak muda lagi, tetapi semangatnya untuk bisa menulis tidak perlu diragukan. (M. Yazid/Fathoni)