Daerah

Berangkat dari Pesantren Sidogiri

NU Online  ·  Sabtu, 10 Agustus 2013 | 22:36 WIB

Tidak sedikit jebolan alumni pesantren kini menjadi orang sukses di berbagai bidang. Salah satu santri sukses Dr. A. Hanief Saha Ghafur M.Si.<>

Pria kelahiran Probolinggo 28 Desember 1960 ini, merupakan salah satu  dari sederetan santri sukses yang berasal dari Probolinggo. Yang kini menjadi seorang sukses di Ibukota Jakarta. Saat ini ia menjabat Sekretaris Program Kajian Timur Tengah dan Islam Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Ia juga dipercaya menjadi Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Dan yang tidak kalah menariknya lagi. Kini A. Hanief Saha Ghafur, juga ditunjuk menjadi staff ahli di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kendati saat ini dirinya disibukkan dalam segudang aktivitas. Namun, bapak dari tiga orang anak ini masih sempat meluangkan sedikit waktunya untuk berbagi cerita tentang pengalamannya pada saat dulu menjadi seorang santri.

“Kesuksesan yang saat ini telah saya raih, tidak lepas dari perjuangan hidup saya pada saat menimba ilmu di Pesantren Sidogiri,” kenang pria yang akrab disapa Hanief Saha ini kepada NU Online.

Lebih lanjut Hanief Saha ini mengatakan, bahwa semasa dirinya menjadi seorang santri di Pesantren Sidogiri itu, ia anggap bahwa mondok di pesantren tersebut seperti halnya pada latihan militer. Karena memang di pesantren tempat dirinya nyantri itu sangat menonjolkan kedisiplinan dan cara kerja keras untuk belajar kepada para santrinya.

“Pesantren Sidogiri ruhnya ada pada kedisiplinan dan kerja keras untuk selalu belajar tanpa henti. Sehingga Insyallah bagi seorang santri yang benar-benar menerapkan keduanya itu. Niscaya kesuksesan akan ia raih ketika sudah menjadi alumni dari Pesantren Sidogiri, ” ucapnya.

Atas kondisi seperti itulah dirinya juga menjelaskan, kalau menjadi seorang sukses itu jangan perlu khawatir selagi terus mengikuti arah air yang mengalir. “Jalani saja dengan sungguh-sungguh dan pantang menyerah. Jadi jangan seperti sebuah batu yang hanya tinggal diam di tempat, tanpa adanya usaha menjadi seorang santri yang sukses,” ujarnya.

Kini jerih payah keringat dari perjuangannya dalam menimba ilmu di pesantren yang terletak di Desa Sidogiri, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan itu, Hanief pun merasakan buah manisnya.

Di luar kesibukannya dalam segudang aktivitasnya tersebut, Hanief pun menyempatkan waktunya untuk menulis puluhan buku baik yang bertemakan pendidikan maupun religi. Selain itu, dirinya saat ini juga seringkali tampil di sejumlah televisi swasta nasional untuk menjadi narasumber dalam berbagai talk show khususnya dalam dunia pendidikan. (Syamsul Akbar/Red:Anam)