Bentuk PARNU, PCNU Kraksaan Mulai Data Pengurus

Probolinggo, NU Online
Saat ini Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kraksaan tengah mempersiapkan untuk segera membentuk Pengurus Anak Ranting Nahdlatul Ulama (PARNU) di masing-masing Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se PCNU Kota Kraksaan.
<>
”Sebagai tahap awal pembentukan kepengurusan PARNU ini, saat ini segenap pengurus MWCNU mulai melakukan pendataan kader NU yang nantinya akan ditetapkan sebagai pengurus PARNU,” ujar Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Kraksaan H. Ahmad Muzammil, Sabtu (4/10).

Menurut Muzammil, pembentukan PARNU di masing-masing MWCNU ini dilakukan untuk menindaklanjuti instruksi dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Jawa Timur yang merupakan program kerja dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berdasarkan Hasil Muktamar NU ke-85 di Makasar.

”Kepengurusan PARNU ini dibentuk dengan tujuan agar organisasi NU bisa lebih tertib dan efektif sehingga bisa lebih dekat kepada Nahdliyin dalam rangka memberikan kemaslahatan kepada masyarakat,” jelasnya.

Muzammil menegaskan bahwa pengurus PARNU ini nantinya akan bertugas di tiap-tiap dusun masing-masing desa agar pelayanan kepada warga NU bisa maksimal. Dimana pengurusnya berasal dari Nahdliyin yang tergabung dalam kelompok sarwah dan istighotsah agar memudahkan melakukan pembinaan pengurus.

”Struktur kepengurusan PARNU tidak berbeda jauh dengan Pengurus Ranting NU. Bedanya, di tingkat PARNU tidak ada pengurus lembaga, lajnah dan badan otonom. Pengurus PARNU hanya terdiri dari Khatib, Syuriah dan Tanfidziyah,” terangnya.

Lebih lanjut Muzammil menegaskan PARNU merupakan organisasi NU paling bawah yang tentunya lebih dekat dengan Nahdliyin. Sehingga diharapkan program-program yang dirancang oleh NU manfaatnya bisa dirasakan secara langsung.

”Dalam pendataan ini, kami melibatkan semua pengurus tingkat Ranting yang lebih memahami dan mengenal karakter warga NU yang ada di masing-masing dusun. Semoga pembentukan PARNU ini semakin memperkuat organisasi NU hingga ke tingkat paling bawah,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)