Probolinggo, NU Online
Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1437 H, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayatul Ula di Kelurahan Ketapang Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo menggelar lomba tahfizh Al-Qur’an 30 juz, Sabtu (4/6). Kegiatan ini diikuti oleh 65 orang peserta dari Kota dan Kabupaten Probolinggo.
Kepala MI Hidayatul Ula Musyarofah mengatakan, lomba tahfizh Al-Qur’an ini digelar sebagai upaya menghadang pergeseran moral yang sudah mulai marak terutama di kalangan anak-anak. Bahkan telah banyak terjadi kekerasan terhadap anak dan pelecehan seksual kepada anak di bawah umur.
“Untuk menangkal ancaman itu, anak-anak harus senantiasa dibekali dengan ilmu agama yang cukup. Salah satunya, anak-anak harus selalu kita sibukkan dengan hafalan dan bacaan Al-Qur’an,” katanya.
Wakil Sekretaris Muslimat NU Kota Probolinggo ini menegaskan, kini arus informasi begitu cepat masuk ke anak-anak. “Tayangan sinetron, telenovela, handphone (HP) dan game adalah tantangan buat kita sebagai orang tua. Kita harus mampu mengawasi pergaulan anak dengan sebaik-baiknya. Solusinya adalah dengan mengajak anak untuk bisa hafal Al-Qur’an,” jelasnya.
Musyarofah berharap kegiatan ini mampu menjalin hubungan yang harmonis antarsesama, membumikan dan mengembangkan Al-Qur’an sejak dini. Serta menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup sehari-hari.
“Dengan adanya lomba ini kita berharap akan mampu mengurangi hal-hal yang tidak kita inginkan. Perkembangan zaman yang begitu pesat harus diimbangi dengan benteng yang kuat bagi anak-anak. Hafalan dan bacaan Al-Qur’an bisa menjadi solusi terbaik agar anak memiliki kesibukan sehingga tidak ada waktu untuk hal-hal yang lain,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)
Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1437 H, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayatul Ula di Kelurahan Ketapang Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo menggelar lomba tahfizh Al-Qur’an 30 juz, Sabtu (4/6). Kegiatan ini diikuti oleh 65 orang peserta dari Kota dan Kabupaten Probolinggo.
Kepala MI Hidayatul Ula Musyarofah mengatakan, lomba tahfizh Al-Qur’an ini digelar sebagai upaya menghadang pergeseran moral yang sudah mulai marak terutama di kalangan anak-anak. Bahkan telah banyak terjadi kekerasan terhadap anak dan pelecehan seksual kepada anak di bawah umur.
“Untuk menangkal ancaman itu, anak-anak harus senantiasa dibekali dengan ilmu agama yang cukup. Salah satunya, anak-anak harus selalu kita sibukkan dengan hafalan dan bacaan Al-Qur’an,” katanya.
Wakil Sekretaris Muslimat NU Kota Probolinggo ini menegaskan, kini arus informasi begitu cepat masuk ke anak-anak. “Tayangan sinetron, telenovela, handphone (HP) dan game adalah tantangan buat kita sebagai orang tua. Kita harus mampu mengawasi pergaulan anak dengan sebaik-baiknya. Solusinya adalah dengan mengajak anak untuk bisa hafal Al-Qur’an,” jelasnya.
Musyarofah berharap kegiatan ini mampu menjalin hubungan yang harmonis antarsesama, membumikan dan mengembangkan Al-Qur’an sejak dini. Serta menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup sehari-hari.
“Dengan adanya lomba ini kita berharap akan mampu mengurangi hal-hal yang tidak kita inginkan. Perkembangan zaman yang begitu pesat harus diimbangi dengan benteng yang kuat bagi anak-anak. Hafalan dan bacaan Al-Qur’an bisa menjadi solusi terbaik agar anak memiliki kesibukan sehingga tidak ada waktu untuk hal-hal yang lain,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua
