Daerah

Beda Masjid Indonesia dengan Amerika

NU Online  ·  Sabtu, 13 April 2013 | 12:47 WIB

Yogyakarta, NU Online
Masjid-masjid di Indonesia kini telah kehilangan fungsi-fungsi sosialnya. Masjid-masjid yang ada hanya mengurusi hal-hal yang terkait dengan ibadah makhdoh saja. Sedangkan ibadah-ibadah sosialnya diabaikan.<>

Inilah yang kemudian menyebabkan masjid-masjid di Indonesia tidak bisa memberikan kesejahteraan kepada para jamaah dan masyarakat sekitarnya. Demikian diungkapkan oleh KH Abdul Muhaimin, Mudir ‘Am Jam’iyah Ahlit Thariqah Al Mu’tabaraj An Nadliyah (Jatman) Syu’biyah Kota Madya Yogyakarta di masjid Ar-Ridho, Ngrukem (12/04). 

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ummahat, Kota Gede dan Eks Wartawan Majalah Bangkit PWNU DIY tersebut, juga mengungkapkan perbedaan yang mencolok antara masjid-masjid yang ada di Indonesia dan masjid yang ada di Amerika.

“Di Amerika, para takmirnya adalah doktor semua, karena memang harus berhadapan dengan para intelektual Amerika yang ingin mempelajari Islam. Di sana, orang-orang non-Islam juga ikut mendengarkan khotbah. Mendengarkan khotbah itu mendengarkan ilmu pengetahuan. Kalau di sini, mendengarkan khotbah malah memicu pertikaian. Jadi, di sana itu, fungsi masjid benar-benar untuk syiar agama Islam.”  Ungkap KH. Muhaimin yang sudah pernah menjelajahi sebagian besar negara-negara di dunia. 

“Coba kita perhatikan, sekarang kalau orang bepergian, berhentinya di SPBU atau di masjid? Pasti di SPBU. Lha wong masjidnya dikunci, tidak ada parkirannya, tidak ada airnya, baunya tidak enak lagi. Inilah yang menyebabkan masjid kehilangan daya tariknya.” jelasnya kembali. 

Di samping itu, KH. Muhaimin juga menyinggung tentang manajemen masjid-masjid NU yang masih tidak karuan. Bagi Kiai Muhaimin, saatnya umat Islam menata kembali manajemen masjid dengan baik, sehingga memberikan manfaat yang besar bagi umat.

“Manajemen masjid kita itu masih kacau. Dana-dana infaq yang didapat hanya habis untuk pembangunan saja, tidak bisa untuk menyejahterakan masyarakat di sekitarnya. Dari sisi finansial, masjid tidak bisa memberikan kesejahteraan. Dari sisi kemanusiaan, masjid tidak bisa memberikan pelayanan kepada umat,” jelas KH. Muhaimin panjang lebar.


Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Rokhim Bangkit