Daerah NU PEDULI

Bantuan Air Bersih NU Jatinegara Tegal Diserbu Warga

Sab, 14 September 2019 | 10:00 WIB

Bantuan Air Bersih NU Jatinegara Tegal Diserbu Warga

Bantuan air bersih NU Jatinegara Tegal, Jawa Tengah diserbu warga, Kamis (12/9) (Foto: NU Online/Tahmid)

Tegal, NU Online
Kemarau panjang mengakibatkan kekeringan di sejumlah wilayah di Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Kondisi ini menarik perhatian Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Barisan Ansor Serbaguna (Banser), serta Banom NU lainya untuk tergerak untuk menyalurkan bantuan berupa air bersih ke sejumlah titik.
 
Ketua PAC GP Ansor Jatinegara, Abdul Aziz mengatakan, Ansor, Banser dan beberapa Banom NU Jatinegara melakukan penggalangan dana guna untuk pengadaan air bersih yang kemudian disalurkan kepada masyarakat.
 
"Air bersih sangat dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari. Ada warga yang harus berjalan beberapa kilometer untuk mendapatkan air. Itu pun airnya kurang bersih. Kami sangat prihatin," ujar Abduk Aziz, Kamis (12/9).
 
Menurutnya, untuk mendapatkan air bersih, sejumlah warga membuat galian di aliran sungai yang sudah mengering. Kemudian, untuk mendapatkan air yang jernih, warga harus rela bangun pukul 03.40 WIB.
 
Dengan adanya dana bantuan yang terkumpul, selanjutnya dibelanjakan air bersih. Hingga Kamis (12/9) kemarin, mereka berhasil membeli sepuluh tangki air bersih.
 
Bantuan kemudian didistribusikan ke daerah yang paling terdampak kekeringan, di antaranya Desa Lembasari, Luwijawa, Dukuhbangsa, Gantungan, Lebakwangi, dan Wotgalih. 
 
"Kami tergugah untuk ikut membantu warga dengan mengirimkan bantuan air bersih," imbuhh Abdul Aziz.
 
Selain itu, NU Jatinegara juga menyalurkan bantuan pada Sabtu (14/9). "Semoga bantuan yang kecil ini bermanfaat untuk warga," harap Abdul Aziz.
 
Ia mengatakan, bantuan air bersih ini akan terus digerakkan ke daerah yang membutuhkan. Abdul aziz yang ikut turun langsung mendistribusikan bantuan air bersih ini mengungkapkan bantuan air bersih ini sekaligus sebagai bakti sosial dalam rangkaian peringatan Tahun Baru 1441 Hijriah.
 
Aziz menambahkan bantuan air bersih ini sangat ditunggu-tunggu oleh warga. Terbukti warga rela antre hingga pukul 17.30 WIB. "Anggota Ansor dan Banser dengan sabar dan telaten menuangkan air ke dalam jerigen dan ember milik warga yang telah mengantre. Semoga bantuan dari GP Ansor dan Banom NU ini bermanfaat," ujarnya.
 
Joko Waluyo, salah satu Anggota Ansor menambahkan pihaknya juga memberikan masukan kepada beberapa pihak berwenang, terkait siklus musim kekeringan air ini. Menurut dia, hampir di semua desa di wilayah utara kecamatan Jatinegara setiap musim kemarau mengalami kesulitan air bersih.
 
"Pemerintah dan warga perlu mencari solusi yang lebih tepat untuk menyelesaikan persoalan tahunan ini," tutur Joko Waluyo.
 
Seperti diketahui, sejumlah wilayah di Kecamatan Jatinegara mengalami kekeringan dan krisis air bersih beberapa bulan terakhir. Sumber-sumber air di Desa Lembasari, Dukuhbangsa, Luwijawa, dan Wotgalih adalah sumur dan mata air, mengalami kekeringan. Tidak hanya itu, sejumlah sungai yang diandalkan warga sebagai sumber air alternatif juga tak lagi mengalirkan air.
 
Wahroni, warga Desa Lembasari mengatakan kekeringan yang terjadi di desanya kurang lebih telah berlangsung lima bulan. Warga terpaksa harus mengambil air dengan jarak yang cukup jauh atau menunggu bantuan air bersih, untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK).
 
"Sumur-sumur di desa kami kering jika kemarau seperti ini. Untuk kepentingan mandi, masak, mencuci kami harus mengambil dari jarak yang jauh," kata Wahroni.
 
"Pemerintah dan GP Ansor, Banser, Fatayat NU, serta Badan Otonom NU ini yang terbilang sering mendistribusikan air bersih ke desa kami," imbuhnya.
 
Kontributor: Tahmid
Editor: Kendi Setiawan