Daerah

Banser Pangandaran Gelar Diklatsar di Pesisir Pantai

NU Online  ·  Sabtu, 27 Januari 2018 | 07:01 WIB

Pangandaran, NU Online
Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pangandaran menggelar Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Banser ke-4 di pesisir laut Pantai Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Jumat (26/1). Kegiatan kaderisasi benteng ulama ini diikuti puluhan peserta dari perwakilan 5 kecamatan yang ada di Pangandaran.

Fahmi Aminudin, Panitia Pelaksana, menuturkan, bahwa Diklatsar tersebut rencananya berlangsung selama 3 hari, yakni mulai Jumat-Ahad, (26-28/1) diikuti oleh 87 peserta dari Kecamatan Langkaplancar, Cigugur, Cimerak, Padaherang dan Kecamatan Pangandaran.

Ia menjelaskan, dalam pelaksanaan Diklatasar tersebut berbeda dari yang lain, yakni selain lokasinya yang berada di lapang sekitar Pacuan Kuda yang memang di sekitar Pantai Legokjawa, para peserta juga harus mampu menaklukkan medan yang menantang serta mampu melewati kondisi cuaca yang saat ini cukup ekstrem.

"Kebetulan di Pangandaran dekat sekali dengan pantai, makanya kita laksanakan di sekitar pantai. Selain medannya yang cukup menantang untuk mengasah fisik peserta, ini juga merupakan ikhtiar kita untuk terus menyatu dengan alam, sebagaimana hubungan manusia dengan alam yang tidak bisa terlepas dalam hidup ini," terangnya kepada NU Online.

Ketua GP Ansor Kabupaten Pangandaran, Encep Najmudin, mengatakan, bahwa Diklatsar ini merupakan bagian program kerja Ansor Pangandaran dalam memperkuat organisasi serta menjaga amaliyah Aswaja An-Nahdliyyah di Pangandaran yang notabene merupakan daerah wisata.

"Program kerja di tahun 2018 ini GP Ansor Pangandaran merencanakan Dikalatsar sebanyak 3 kali dengan target mencetak Banser 500 peserta dalam setahun. Mudah-mudahan semuanya terlaksana dengan baik dan lancar," ujarnya.

Ia menilai, bahwa keberadaan Ansor maupun Banser di Pangandaran yang dikenal daerah wisata di ujung Jawa Barat ini perlu diperkuat, baik secara kuantitas kader maupun secara kualitas organisasi dan amaliyah Aswaja An-Nahdliyyah. Pasalnya, kondisi masyarakat yang cukup heterogen menjadi tantangan tersendiri bagi para pemuda NU.

"Semoga saja kita terus mewarnai Pangandaran dengan kegiatan-kegiatan yang berkaitan amaliyah NU, termasuk mengawal kebijakan pemerintah yang pro rakyat," tegasnya.

Dalam acara pembukaan Diklatsar ini dihadiri oleh seluruh Badan Otonom (Banom) NU, MWCNU se Kabupaten Pangandaran, JATMAN Pangandaran, MUI Cimerak, PMII serta Pemkab Pangandaran. (Soleh Hidayat/Fathoni)