Banser Kediri Larang Anggotanya Amankan Mukernas PKB
NU Online · Sabtu, 28 Mei 2005 | 16:46 WIB
Kediri, NU Online
Barisan Serbaguna (Banser) GP Ansor Kabupaten Kediri, Jawa Timur, melarang anggotanya untuk mengamankan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Musyawarah Kerja Nasional PKB di Surabaya 28-29 Mei 2005.
Kepala Sekretariat Markas Satkorcab Banser Kabupaten Kediri, Imam Mubarok, Sabtu mengatakan bahwa larangan tersebut sebagai tindak lanjut dari instruksi PWNU Jatim tetanggal 18 Mei lalu.
<>"Kami tidak ingin Banser terlibat dalam konflik internal di tubuh PKB dengan ikut-ikutan menjadi tenaga pengamanan Munas Alim Ulama dan Mukernas PKB di Surabaya," ujarnya.
Lebih lanjut Mubarok mengatakan bahwa sebelumnya memang ada permintaan dari Panitia Munas Alim Ulama dan Mukernas PKB agar Satkorcab Banser Kabupaten Kediri mengirimkan sejumlah anggotanya untuk ikut membantu pengamanan di Surabaya.
Akan tetapi Mubarok menolak permintaan tersebut dengan alasan untuk memegang teguh instruksi PWNU Jatim 18 Mei lalu agar NU dan badan-badan otonominya tidak ikut terlibat dalam konflik PKB antara kubu KH Abdurrahman Wahid-Muhaimin Iskandar dengan Alwi Shihab-Saifullah Yusuf.
"Bagi kami instruksi PWNU Jatim itu patut dihormati daripada harus melibatkan diri dalam konflik politik yang terjadi di tubuh PKB," tegasnya.
Mubarok berpendapat bahwa netralitas Banser harus dijaga sesuai amanat Muktamar PBNU di Boyolali, Jawa Tengah, akhir tahun 2004 lalu untuk menghindarkan diri dari kegiatan politik dengan tidak menjalin afiliasi dengan partai politik, termasuk PKB yang kelahirannya dibidani sejumlah tokoh NU.
Sayangnya Mubarok tidak menjelaskan secara rinci mengenai sanksi bagi anggota Banser Kabupaten Kediri yang tetap saja nekat berangkat ke Surabaya untuk menjalankan tugas pengamanan.
Dari sekitar 20.000 anggota Banser di Kabupaten Kediri ada ratusan anggota yang berangkat ke Surabaya membantu tugas pengamanan Munas Alim Ulama dan Mukernas PKB.
"Mungkin mereka anggota Banser yang merangkap sebagai anggota Satgas PKB, sehingga mereka tetap berangkat tetapi bukan atas nama Banser,"sanggahnya.
Apalagi, menurut Mubarok, pihaknya kesulitan untuk mendata lebih lanjut siapa saja yang sudah telanjur berangkat ke Surabaya, karena saking banyaknya anggota Banser di Kabupaten Kediri.
"Kalau saya konfirmasi pada setiap pengurus Banser tingkat kecamatan di Kabupaten Kediri memang tidak ada yang berangkat, bisa jadi yang berangkat itu secara individu," tandasnya.
Ia mengakui keberangkatan sejumlah anggota Banser Kabupaten Kediri ke Munas Alim Ulama dan Mukernas PKB di Surabaya itu bersama-sama dengan anggota Banser dari Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung.(ant/mkf)
Terpopuler
1
3 Jenis Puasa Sunnah di Bulan Muharram
2
Niat Puasa Muharram Lengkap dengan Terjemahnya
3
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
4
Khutbah Jumat: Persatuan Umat Lebih Utama dari Sentimen Sektarian
5
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
6
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
Terkini
Lihat Semua