Daerah

Bangun Kemandirian Ekonomi Pesantren, RMI NU Gandeng ISMI, HIPSI, dan Perhutani

NU Online  ·  Ahad, 18 Februari 2018 | 03:02 WIB

Jombang, NU Online
Tugas dan fungsi pesantren saat ini tidak hanya berupaya melahirkan calon generasi kiai dan ulama yang paham banyak ilmu agama, meski tak bisa dinafikan yang demikian itu tetap menjadi tugas utama pesantren. Namun di sisi lain di era yang serba berkembang ini pesantren juga penting mulai membangun kemandirian dalam hal ekonomi.

Pengembangan tugas dan fungsi pesantren dalam membangun kemandirian ekonomi itu sudah dimulai oleh RMI NU Jombang, organisasi NU yang gerakannya fokus dalam hal kepesantrenan.

Perihal itu diwujudkan dengan bentuk kerja sama antara RMI NU dan ISMI, HIPSI, dan Perhutani. Sejumlah pihak ini telah melakukan dialog interaktif dalam forum diskusi Gerakan Ekonomi Bersama, Sabtu (17/2) di sebuah rumah makan Sidoarjo.

Ketua PC RMI NU Jombang Habibul Amin mengatakan, dalam forum tersebut dimulai dari pemaparan sejumlah program sesuai dengan kapasitas lembaga yang dipimpin mereka masing-masing.

Setidaknya inti dari hasil diskusi tersebut ada beberapa hal yang menjadi pegangan bersama, khususnya para peserta untuk melakukan gerakan kemandirian ekonomi.

"Ada beberapa gagasan yang menarik dari hasil diskusi antara lain perlunya dibentuk lembaga perekonomian yang kuat di kalangan warga Muslim," ujarnya kepada NU Online, Ahad (18/2).

Pria yang kerap disapa Gus Amin ini menambahkan, pesantren yang saat ini sudah memiliki produk ekonomi sendiri tak usah khawatir dalam hal pemasarannya. Pasalnya, dalam kerja sama itu juga HIPSI sudah menyatakan ketersediaannya untuk membantu pemasaran sejumlah produk tersebut.

"IBF dan HIPSI siap membantu memasarkan barang umat," kata Gus Amin.

Di samping itu, lanjutnya, ISMI juga akan memfasilitasi terbentuknya holding company bagi pesantren untuk menindak lanjuti semua MOU yang telah disepakati di pertemuan itu.

Tak berhenti di situ, pihak Perhutani juga telah menawarkan 2 juta lahannya di seluruh Jawa Timur untuk diolah pesantren dan lembaga keumatan yang lainnya.

"Dengan berucap syukur alhamdulillah, jalan terbuka lebar untuk pesantren dalam kemandirian ekonomi sesuai dengan cita-cita bersama. Amin ya rabbal alamin," ucapnya sembari bersyukur. (Syamsul Arifin/Alhafiz K)