Daerah

Bahtsul Masail Qur'ani di Al-Hikmah 2 Brebes Bahas Moderat, Radikal, Liberal

Sel, 17 Desember 2019 | 15:10 WIB

Bahtsul Masail Qur'ani di Al-Hikmah 2 Brebes Bahas Moderat, Radikal, Liberal

Bahtsul Masail Qurani di Ma'had Aly Al-Hikmah 2 Brebes Jawa Tengah (Foto: NU Online/Muhammad Ilham Bagus)

Brebes, NU Online
Ma'had Aly Al-Hikmah 2 Brebes, Jawa Tengah mengadakan Bahtsul Masail Qur'ani Nasional. Acara berlangsung di Aula Serbaguna GOR Pesantren Al- Hikmah 2, diikuti oleh seluruh Ma'had Aly se-Indonesia dan pondok pesantren- pondok pesantren se-Eks Karsidenan Pekalongan.
 
Kegiatan berlangung 15-17 Desember 2019, bertujuan agar sebagai umat muslim Mahasantri khususnya, bisa mengetahui mana batasan-batasan moderat, liberal, dan radikal yang ada di dalam Al-Qur'an.
 
Adapun para ahli yang dihadirkan adalah TGB M Zainul Majdi, KH Ahsin Sakho dan KH Abdul Muqsith Ghazali.
 
Sesuai dengan prodi penyelenggara, Al-qur'an wa Ulumuhu Ma'had Aly Al-Hikmah 2 melaksanakan bahtsul masail bercirikan Qur'ani, dengan membahas suatu masalah mengenai konsep keislaman yang ada di dalam Al-Qur'an. Pada pelaksanaan kegiatan ini lebih dititikberatkan pada keaktifan berpendapat dari para peserta, khususnya mahasantri Ma'had Aly dengan sumber yang valid, yaitu kitab-kitab peninggalan para ulama.
 
KH Muhlas Hasyim selaku Mudir (Rektor) Ma'had Aly Al-Hikmah 2 menyampaikan tema yang dibahas merupakan pembahasan yang hangat dan akan selalu hangat, bahkan semakin memanas.
 
"Karena itu kami berharap semua yang ikut bisa menyumbangkan pikiran dan membuahkan hasil. Sehingga, jika ini (moderat, radikal, dan liberal) di perbincangkan di kancah Nasional kita sudah memiliki tolok ukur mana yang semestinya," kata Abah Muhlas, panggilan akrabnya.
 
Mewakili Kabuddit Pendidikan Diniah dan Ma'had Aly Indonesia, H Aceng Abdul Aziz menyampaikan Islam washatiyah adalah salah satu program Kementerian Agama. Kemenag menggunakan istilah moderasi beragama, yang sesungguhnya dalah upaya untuk melawan radikalisasi dan deradikalisasi.
 
"Sama seperti Pak Mudir katakan, ini adalah pembahasan yang sangat hangat dan bahkan memanas. Betul ketika kegiatan ini berjalan dan menghasilkan sesuatu, kegiatan ini akan menjadi pendingin yang efektif," tutur Aceng. 
 
Diharapkan dengan adanya kegiatan Bahtsul Masail Qur'ani Nasional ini, selain hasil pembahasan masalah yang mufakat, seluruh peserta khususnya Mahasantri Ma'had Aly lebih bisa menjawab seluruh isu yang sedang berkembang panas.
 
"Lebih bijak dalam menanggapi berbagai permasalahan apa pun, dan lebih berani dalam menyampaikan suatu gagasan yang terbentuk tentunya berbobot," pungkasnya.
 
 
Kontributor​​​​​​​: Muhammad Ilham Bagus
Editor: Kendi Setiawan