Yogyakarta, NU Online
Hadir dalam acara bertajuk Tahlil dan Doa Bersama Memperingati Haul ke-4 Gus Dur dan Wafatnya Kiai Sahal di Laboratorium Agama Masjid UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (8/2) Putri Gus Dur, Allisa Wahid bicara tentang sejarah Gusdurian.<>
“UIN Sunan Kalijaga memiliki sejarah yang panjang ya. Karena ibu saya dulu kuliahnya juga di sini. Apalagi, Gusdurian awalnya juga muncul dari kampus ini,” ujar Allisa Wahid mengawali sambutannya.
“Pada tahun 80-an ketika banyak aliran keagamaan yang muncul, kemudian banyak teman-teman UIN Sunan Kalijaga yang menyebut diri mereka sebagai Gusdurian atau orang-orang yang mengikuti Gus Dur,” tambahnya.
Selain berbicara tentang sejarah Gusdurian, Allisa Wahid juga menyampaikan tentang betapa pentingnya menghormati para guru.
“Kita ini memiliki tradisi yang sangat luar biasa bahwa menghormati guru-guru kita itu lebih penting dari apa pun. Makanya ketika Kiai Sahal wafat, bisa tidak bisa saya dan teman-teman harus datang ke sana untuk memberikan penghormatan kepada guru yang telah mengajarkan banyak hal kepada kita,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, Allisa Wahid juga mengomentari Lomba Video Pemuda Bicara Gus Dur yang digagas oleh Senat Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga.
“Ini istimewa karena kita berbicara gagasan yang besar tapi menggunakan strategi yang modern. Video-video tersebut ketika ditaruh di Youtube itu kan termasuk sudah modern,” pungkas Alissa. (rokhim/sholikhin/mukafi niam)
Terpopuler
1
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Agustus 2025, Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
2
Upah Guru Ngaji menurut Tafsir Ayat, Hadits, dan Pandangan Ulama
3
Pakar Linguistik: One Piece Dianggap Representasi Keberanian, Kebebasan, dan Kebersamaan
4
IPK Tinggi, Mutu Runtuh: Darurat Inflasi Nilai Akademik
5
PBNU Minta PPATK Tak Ambil Kebijakan Serampangan soal Pemblokiran Rekening Menganggur
6
2 Alasan LPBINU Bandung Sosialisasikan Literasi Bencana untuk Penyandang Disabilitas
Terkini
Lihat Semua