Surabaya, NU Online
Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur kerja sama dengan TV 9 gelar kegiatan Hujjah Aswaja Bedah Kitab Al-Kawakib Al-Lamma'ah karya santri almaghfurlah KH Hasyim Asy'ari Abi Fadhal Sanory Tuban, Senin, (3/9) di Kantor TV 9.Â
Hadir sebagai narasumber, salah seorang Tim Penulis Buku Khazanah Aswaja Yusuf Suharto. Ia memaparkan, kitab tersebut sangat istimewa lantaran ditulis murid Kiai Hasyim Asy'ari dengan berbahasa Arab. Kitab ini memuat tentang Aswaja yang dinilai cukup lengkap.
"Kitab ini ditulis pada 1381 H (1961). Matan kitab ini diajukan dalam Muktamar NU tahun 1962 (1382 H) di Solo, dan mendapatkan penerimaan yang baik," ungkapnya.
Bahkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membentuk tim 10 kiai yang meneliti kitab ini. "10 kiai ini, termasuk kiai dari Kalimantan, membahasnya di Pesantren Denanyar pada 1381 atau 1963 M ada Mbah Kiai Bisri Syansuri," jelasnya.
Dijelaskan Yusuf Suharto, kitab tersebut disusun karena Mbah Fadhal gelisah atas kesimpangsiuran pemahaman masyarakat tentang Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja).Â
Mbah Fadhal berkesimpulan, timpalnya, bahwa istilah Ahlussunah wal Jamaah itu adalah istilah yang sudah dikenal yang ditujukan pada orang Islam yang bermazhab.
Dalam Aqidahnya mengikuti Imam Abul Hasan Al-Asy'ari, dan Abu Mansur Al-Maturidi, dalam fikih mengikuti madzhab empat. Dalam Tasawuf mengikuti para ulama antara lain Syekh Junaid al-Baghdadi, Imam Ghazali, Imam Abul Hasan as-Syadzili, dan Syekh Abdul Qodir al-Jaylany.Â
"Ahlussunah Wal jamaah itu menghormati Tasawuf dan sufi. Bahkan dinyatakan oleh Mbah Fadhal bahwa para ulama sufi itu adalah khiyarul muslimin wa afadhilihim muslim pilihan dan yang paling utama," ujarnya. (Syamsul Arifin/Muiz)