Daerah

Aswaja NU Center Kencong dan Jember Bersinergi Hadapi Tantangan

Ahad, 2 Agustus 2020 | 23:00 WIB

Aswaja NU Center Kencong dan Jember Bersinergi  Hadapi  Tantangan

Suasana pertemuan silaturrahim antara pengurus Aswaja NU Center Kencong dan Jember di masjid Baitus Saliki, Jember. (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Jember, NU Online
Aswaja NU Center Kencong dan Jember, JawaTimur sepakat menjalin sinergi dalam menghadapi  tantangan  NU yang  semakin besar ke depan.  Tantangan tersebut di antaranya berupa  semakin suburnya  aliran yang menyimpang, eksklusif, dan cenderung  menganggap dirinya paling benar.


“Sinergi memang harus dijalin agar gerakan kami bisa lebih efektif,” ujar  Sekretaris Aswaja NU Center Jember,  Muhammad Kholili  di sela-sela pertemuan dengan Aswaja NU Center Kencong  di masjid Baitus Saliki,  Sempusari, Jember,  Ahad (2/8) malam.


Menurut Kholili,  tantangan NU ke depan semakin berat. Sejak era reformasi bergulir,  aliran yang menyimpang, di antaranya  gerakan radikal  seolah menemukan jalannya.  Mereka dengan bebas masuk ke Indonesia, membangun tempat  tinggal dan kemudian mempengaruhi masyarakat.


“Dulu kalaupun ada, tapi masih malu-malu untuk  menampakkan diri. Tapi sekarang  sudah begitu vulgar, kata-kata  dan perilaku mereka sudah tidak pakai tedeng  aling-aling,”  urainya.


Ketua Aswaja NU Center Kencong, Agus Sugiyanto menegaskan bahwa kerja sama itu penting agar hasilnya bisa lebih efektif, baik dalam mengembangkan Aswaja maupun  menyikapi  kelompok aliran keras.  Sebab pola kerja mereka sama dalam mendoktrin  masyarakat di manapun  berada.


“Kita bisa tukar menukar informasi, pemetaan masalah dan sebagainya,” tuturnya.


Selain itu, Aswaja NU Center Kencong dan Jember juga sepakat meningkatkan volume dakwah dengan beragam bentuknya di tengah-tengah masyarakat, termasuk memanfaatkan media sosial (medsos).  Selama ini,  lanjut Ustadz Agus, kelompok mereka cukup aktif menggunakan medsos sebagai  corong dakwah ajarannya.


“Kita juga wajib memanfaatkan medsos  lebih optimal lagi. Kasihan  masyarakat jika mereka kurang  paham agama, tapi begitu mencari ‘sesuatu’  di medsos, lalu yang muncul  sesuatu versi mereka, itu bahaya,” urainya.


Tema besar yang akan menjadi topik  dakwah ke depan adalah menampilkan wajah  Islam yang ramah,   penuh rahmat, toleran, moderat, dan  keadilan umat. Kata Ustadz Agus,  Islam yang ramah harus selalu didengungkan dan diamalkan agar wajah Islam tidak buram.


“Jangan sampai  orang takut kepada Islam karena Islam dipersepsikan sebagai agama yang  keras dan sangar,” pungkasnya.


Pertemuan yang dikemas dalam  silaturahim itu, dihadiri oleh para pengurus kedua Aswaja NU Center, pengurus NU Cabang Kencong, dan Ketua  LAZISNU Kencong.


Pewarta: Aryudi AR
Editor: Abdul Muiz