Daerah

Ansor Way Kanan Siapkan Festival Drum Band Bela Negara

NU Online  ·  Kamis, 19 Maret 2015 | 00:30 WIB

Way Kanan, NU Online
Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kodim 0427 serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung, bekerja sama menggelar "Festival Drum Band Bela Negara" dalam rangka memperingati hari lahir Ansor, hari ulang tahun Way Kanan dan Hari Pendidikan Nasional.
<>
Ketua PC GP Ansor Way Kanan Gatot Arifianto, di Blambangan Umpu, Rabu (18/3) menjelaskan, festival tersebut didasari sejumlah kebersamaan dalam berbangsa dan bernegara, seperti "NKRI Harga Mati" hingga "Pancasila Jaya" yang penjabarannya tentu tidak sedikit.

"Festival akan berlangsung di lapangan Markas Komando Distrik Militer atau Makodim Way Kanan pada 2 Mei 2015," ujar pemilik gelar adat Lampung Ratu Ulangan itu.

Dandim 0427 Letnan Kolonel Inf Edy Prayitno serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Gino Vanollie tidak menolak lagu wajib yang harus dibawakan peserta festival ialah Mars Hubbul Wathan karya KH Abdul Wahab Chasbullah 1934.

Lagu yang diijazahi  KH Maemon Zubair tahun 2012 ini merupakan pernyataan sikap para ulama dan warga Nahdlatul Ulama pada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Jauh sebelum Indonesia merdeka, NU sudah mendukung Indonesia menjadi negara dan mengajak negara yang sedang dijajah saat itu untuk bangkit. Cinta NU pada Indonesia dari dulu hingga sekarang dan mendatang bukan pepesan kosong atau hanya di mulut saja, tapi seribu persen nyata dan tidak pernah lelah untuk dibuktikan," paparnya.

Festival Drum Band Bela Negara memperebutkan tropi Bupati, Dandim, Kadisdikbud, dan GP Ansor Way Kanan. Peserta bisa tampil selama 10 menit, membawakan lagu wajib, lagu pilihan yakni Mars Garuda Hitam dan Mars GP Ansor, serta membawakan lagu bebas dari daerah Lampung.

Untuk diketahui, pada 24 April GP Ansor merayakan hari lahri (Harlah) ke-81, lalu Kabupaten Way Kanan pada 27 April merayakan HUT ke-16, dan 2 Mei yang bertepatan dengan hari ulang tahun Ki Hadjar Dewantara, pahlawan nasional yang dihormati sebagai bapak pendidikan nasional di Indonesia diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.

"Festival tersebut merupakan upaya menangkal radikalisme yang mengatasnamakan agama hingga menanamkan nasionalisme, sebagaimana selarik pesan dalam Mars Syubbanul Wathon, yakni hubbul wathon minal iman atau cinta tanah air sebagian dari iman," kata Gatot Arifianto. (Dian Firasta/Mahbib)