Ansor Way Kanan: Kembalikan Donasi Waralaba ke Daerah
NU Online · Jumat, 11 Maret 2016 | 00:00 WIB
Kabupaten Way Kanan, Lampung, memiliki luas sekitar 392.163 hektar atau 3.921,63 kilometer persegi, didiami oleh 415.078 jiwa dari 274.230 kepala keluarga. Berdasarkan Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) Badan Pusat Statistik (BPS) setempat 2013, jumlah penduduk miskin tercatat 32.791 kepala keluarga.
"Pengembalian donasi waralaba ke daerah merupakan salah satu solusi untuk mengatasi persoalan tersebut," ujar Ketua Pimpinan Gerakan Pemuda Ansor Way Kanan Gatot Arifianto di Blambangan Umpu, Kamis (10/3).
Berdasarkan data BPS itu, jumlah penduduk miskin dimaksud adalah rumah tangga sasaran penerima manfaat dan kuantum penyaluran beras program Penyaluran Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) Tahun 2013.
Tertinggi di Kecamatan Blambangan Umpu dengan jumlah rumah tangga miskin 4.998 KK atau sekitar 15,24 persen dan jumlah penduduk miskin terendah terdapat di kecamatan Bahuga dengan jumlah penduduk miskin sebesar 786 KK atau sekitar 2,4 persen.
"Donasi dari sisa pembelian masyarakat di waralaba-waralaba yang ada menurut sejumlah pekerja tersalur ke pusat waralaba perdagangan retail tersebut. Lalu digunakan untuk apa, disalurkan ke mana, bagaimana penyalurannya, untuk siapa dan di mana?" ujar mantan Sekretaris Jenderal Denting Biola untuk Indonesia itu lagi.
Penggiat Gusdurian di Lampung ini berpendapat, akan lebih maslahat kalau jumlah donasi terhimpun oleh waralaba dari masyarakat Way Kanan disalurkan kembali ke daerah berada di selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Provinsi Sumatera Selatan ini guna membantu 32.791 KK yang tercatat masih miskin.
"Perusahaan perdagangan retail tidak akan rugi karena setiap donasi masuk selalu tercatat jumlahnya, konsepnya dari masyarakat dan dikembalikan ke masyarakat. Gerakan Pemuda Ansor Way Kanan mengharapkan pemerintah daerah mengambil kebijakan agar donasi waralaba bisa dikembalikan dan selanjutnya digunakan untuk pemberdayaan masyarakat kurang mampu," ujar alumni Civic Education for Future Indonesian Leaders (CEFIL) itu pula.
Sejumlah masyarakat setempat menyatakan belum pernah mendengar perusahaan perdagangan retail di Way Kanan yang terdata lebih dari 10 itu menggelar kegiatan sosial seperti sunatan massal.
Hal senada juga ditegaskan Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Way Kanan Sutrisno Utomo.
"Belum pernah tahu atau mendengar ada kegiatan sosial seperti sunatan massal digelar oleh waralaba yang ada di daerah ini," ungkap Sutrisno. (Disisi Saidi Fatah/Mahbib)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua