Ansor Harus Jadi Motor Penggerak Kesadaran Bela Negara
NU Online · Ahad, 30 November 2014 | 16:01 WIB
Way Kanan, NU Online
Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Way Kanan, Lampung, Gatot Arifianto mengapresiasi positif pendidikan "Pengembangan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara" diselenggarakan Kodim 0427 Way Kanan di areal Pondok Pesantren Tahfidzul Quran dan Kodim 0427 yang melibatkan puluhan kader pemuda Nahdlatul Ulama (NU) setempat mengingat pentingnya meningkatkan kapasitas kader dan mempertajam semangat nasionalisme.
<>
"Melalui kegiatan ini, para peserta khususnya kader Ansor, pada gilirannya harus dapat bertindak sebagai motor penggerak kesadaraan bela negara," ujar Gatot didampingi Direktur Program Ansor Digdaya (Mendidik Generasi Memberdayakan Masyarakat) Heri Amanudin di Blambangan Umpu, Ahad (30/11).
Kodim 0427 Way Kanan menggelar pendidikan "Pengembangan Wawasan Kebangsaan Dan Bela Negara" mulai 28 November hingga 1 Desember 2014. Pendidikan tersebut diikuti 86 orang dari berbagai lembaga dan organisasi kepemudaan. 90 diantaranya merupakan kader GP Ansor Way Kanan.
Pelatihan ini, kata Gatot yang merupakan alumni Civic Education for Future Indonesian Leaders (CEFIL) II Yayasan SATUNAMA Yogyakarta melanjutkan, bukan dimaksudkan untuk memiliterisasi atau mempersenjatai para kader ANSOR secara fisik sebagaimana halnya angkatan bersenjata.
Pada pelatihan CEFIL II atau intermediate pada September 2014 di Mlati, Sendangdadi, Sleman, Yogyakarta, demikian Gatot menambahkan, akademisi sekaligus Indonesianis dari Victoria University, Australia Prof Dr Max Lane, mengingatkan masyarakat bangsa Indonesia harus memikirkan masa depan negerinya.
Bagaimana masa depan Indonesia dan kenapa masyarakat bangsa Indonesia tidak memiliki rasa urgensi, kata Max yang sejak November 2003 menjadi peneliti pada Departemen Penelitian Asia di Universitas Murdoch, Perth, Australia Barat, demikian Gatot menyampaikan, adalah pertanyaan serius.
"Pendidikan tersebut harus dimaknai sebagai upaya mempersiapkan kader Ansor secara kejiwaan dengan menumbuhkan rasa cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, rela berkorban, yakin akan kebenaran idiologi pancasila dan jiwa patriotisme dalam mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta sedikit banyak untuk menjawab keresahan Max," ujar Gatot. (Hasyim As'ari/Mahbib)
Way Kanan, NU Online
Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Way Kanan, Lampung, Gatot Arifianto mengapresiasi positif pendidikan "Pengembangan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara" diselenggarakan Kodim 0427 Way Kanan di areal Pondok Pesantren Tahfidzul Quran dan Kodim 0427 yang melibatkan puluhan kader pemuda Nahdlatul Ulama (NU) setempat mengingat pentingnya meningkatkan kapasitas kader dan mempertajam semangat nasionalisme.
"Melalui kegiatan ini, para peserta khususnya kader Ansor, pada gilirannya harus dapat bertindak sebagai motor penggerak kesadaraan bela negara," ujar Gatot didampingi Direktur Program Ansor Digdaya (Mendidik Generasi Memberdayakan Masyarakat) Heri Amanudin di Blambangan Umpu, Ahad (30/11).
Kodim 0427 Way Kanan menggelar pendidikan "Pengembangan Wawasan Kebangsaan Dan Bela Negara" mulai 28 November hingga 1 Desember 2014. Pendidikan tersebut diikuti 86 orang dari berbagai lembaga dan organisasi kepemudaan. 90 diantaranya merupakan kader GP ANSOR Way Kanan.
Pelatihan ini, kata Gatot yang merupakan alumni Civic Education for Future Indonesian Leaders (CEFIL) II Yayasan SATUNAMA Yogyakarta melanjutkan, bukan dimaksudkan untuk memiliterisasi atau mempersenjatai para kader ANSOR secara fisik sebagaimana halnya angkatan bersenjata.
Pada pelatihan CEFIL II atau intermediate pada September 2014 di Mlati, Sendangdadi, Sleman, Yogyakarta, demikian Gatot menambahkan, akademisi sekaligus Indonesianis dari Victoria University, Australia Prof Dr Max Lane, mengingatkan masyarakat bangsa Indonesia harus memikirkan masa depan negerinya.
Bagaimana masa depan Indonesia dan kenapa masyarakat bangsa Indonesia tidak memiliki rasa urgensi, kata Max yang sejak November 2003 menjadi peneliti pada Departemen Penelitian Asia di Universitas Murdoch, Perth, Australia Barat, demikian Gatot menyampaikan, adalah pertanyaan serius.
"Pendidikan tersebut harus dimaknai sebagai upaya mempersiapkan kader Ansor secara kejiwaan dengan menumbuhkan rasa cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, rela berkorban, yakin akan kebenaran idiologi pancasila dan jiwa patriotisme dalam mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta sedikit banyak untuk menjawab keresahan Max," ujar Gatot. (Hasyim As'ari/Mahbib)
Terpopuler
1
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
2
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
3
Rais Aam PBNU: Para Ulama Tarekat di NU Ada di JATMAN
4
Khutbah Jumat: Muharram, Bulan Hijrah Menuju Kepedulian Sosial
5
Gencatan Senjata Israel-Hamas
6
Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat
Terkini
Lihat Semua