Pringsewu, NU Online
Gerakan Pemuda Ansor dan Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Pringsewu menggelar peringatan Harlah GP Ansor ke-84 dan Harlah Fatayat NU ke-68 di Gedung NU Kabupaten Pringsewu, Senin (1/5).
Acara tersebut dihadiri oleh Ketua PCNU Kabupaten Pringsewu H Taufiqurrohim, Wakil ketua PW GP Ansor Lampung Najaruddin, Pengurus PW Fatayat NU Propinsi Lampung dan ratusan kader Ansor, Banser dan Fatayat NU se-Kabupaten Pringsewu.
M. Sofyan, ketua PC GP Ansor Kabupaten Pringsewu dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan perdana merayakan Harlah bersama Fatayat NU. Ia mengungkapkan bangga terhadap kader-kader Nahdlatul Ulama Kabupaten Pringsewu, karena di sela-sela kesibukan mereka masih bisa menyempatkan dan ikut merayakan kegiatan ini bersama-sama.
"Saya juga menghimbau kepada seluruh kader Ansor dan Banser agar selalu berhati-hati terhadap maraknya informasi hoaks di media sosial dan paham-paham radikal yang sekarang ini makin mengkhawatirkan kondisinya," tambahnya.
GP Ansor Pringsewu telah membentuk tim Siber Ansor guna menangkal informasi hoaks yang disebarkan oleh orang-orang yang suka membenci dan memfitnah NU di dunia maya. "Kalau Fatayat mau bergabung, kami juga sangat senang," ujarnya.
Sementara itu, Umi Laila, ketua Fatayat NU kabupeten Pringsewu menyampaikan bahwa kader Fatayat harus bisa dari sekedar menjadi wanita biasa yang hanya di rumah, memasak dan menjaga keluarganya. "Tetapi harus tanggap untuk menjaga keutuhan NKRI," ujarnya
Acara tersebut juga diisi Tausiyah oleh KH M Nur Aziz yang menyampaikan bahwa Ansor dan Fatayat harus paham tentang organisasinya, jangan sampai tidak paham ketika ditanya oleh orang di luar NU. Kader Ansor dan Fatayat harus bangga dengan lambang yang memiliki arti luar biasa yang dibuat melalui kongres oleh para alim ulama.
Acara diakhiri dengan pemotongan tumpeng sebagai tanda syukur atas peringatan Harlah GP Ansor ke-84 dan Harlah NU ke-68 serta penyerahan piala dan uang pembinaan kepada para pemenang lomba Turnamen Futsal Ansor, lomba Mars dan Senam Kreasi Fatayat NU. (Feri Alfianto/Kendi Setiawan)