Daerah

Ansor Brebes: Kader Ansor Harus Senantiasa Jadi Penolong Masyarakat

NU Online  ·  Selasa, 26 April 2016 | 15:01 WIB

Brebes, NU Online
Dalam memperingati Hari Lahir Ke-82 GP Ansor, PAC GP Ansor Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah melaksanakan pelantikan untuk masa khidmat 2016–2018 yang dilaksanakan Ahad (24/4) lalu di halaman Musholla Baitussa’adah Desa Limbangan Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes.

Ketua PAC GP Ansor Kersana Misbahudin menerangkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan bersama Pemerintah Kabupaten Brebes. Acara dimulai dengan pembacaan Maulid Simtud Dhurror yang dipimpin Habib Masholeh bin Yahya dari Cirebon. ”Kami berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Brebes yang telah bersama-sama menyelenggarakan kegiatan ini, semoga bisa bermanfaat dan selanjutnya bisa bekerja sama di even yang lain,” terang Misbah.

Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Brebes Ahmad Munsip dalam sambutannya usai melantik menjelaskan bahwa dalam momentum Hari Lahir GP Ansor ke-82 GP Ansor harus bisa menempatkan diri sebagai penolong di masyarakat, hal yang berkaitan dengan persoalan umat, Ansor harus turut andil mengatasinya. ”Ke depan pekerjaan rumah kita adalah meramaikan masjid/mushola sebagai pusat dakwah Islam Ahlussunah wal Jamaa’ah An-Nahdliyah,” sambung Munsip.

KH Mas Mansur Tarsyudi Pengasuh Ponpes Al-Falah Salafi II Jatirokeh Songgom, Brebes dalam Mauidzoh Hasanahnya menerangkan bahwa setelah Nabi Muhammad SAW wafat, maka umat Islam harus mengikuti Khulafaur Rasyidin, selanjutnya para tabiin lalu tabi’it tabi’in dan para alim ulama.

“Al-Ulama Warotsatul Anbiya, ulama adalah pewaris Nabi,” Sambung Kiai Mansur.

Selanjutnya, dia berpesan bahwa cikal bakal GP Ansor pada tahun 1934 yang disebut Syubbanul Wathon yaitu kelompok yang menentang imperialisme ataupun penjajahan demi kemerdekaan NKRI. Dalam kitab Bulughul Marom dijelaskan bahwa orang yang naik haji sampai 9 kali namun tidak berjuang di jalan Allah itu termasuk golongan orang munafik. 

”Generasi muda NU harus berjuang, dulu melawan penjajahan fisik sekarang berjuang melawan penjajahan mental,” tutup Kiai Mansyur.

Pengurus PAC GP Ansor Kecamatan  Kersana yang dilantik untuk masa khidmat 2016-2018 yaitu Ketua Misbahudin, Sekretaris Ilyas Ibnu Syahri dan Bendahara Khaerudin. Hadir juga dalam acara tersebut Ketua MWCNU Kersana H Kusnandi, PAC IPNU-IPPNU Kersana dan masayarakat desa Limbangan Kersana. GP Ansor Brebes: Kader Ansor Harus Senantiasa Jadi Penolong Masyarakat
Brebes, NU Online
Dalam memperingati Hari Lahir Ke-82 GP Ansor, PAC GP Ansor Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah melaksanakan pelantikan untuk masa khidmat 2016–2018 yang dilaksanakan Ahad (24/4) lalu di halaman Musholla Baitussa’adah Desa Limbangan Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes.

Ketua PAC GP Ansor Kersana Misbahudin menerangkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan bersama Pemerintah Kabupaten Brebes. Acara dimulai dengan pembacaan Maulid Simtud Dhurror yang dipimpin Habib Masholeh bin Yahya dari Cirebon. ”Kami berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Brebes yang telah bersama-sama menyelenggarakan kegiatan ini, semoga bisa bermanfaat dan selanjutnya bisa bekerja sama di even yang lain,” terang Misbah.

Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Brebes Ahmad Munsip dalam sambutannya usai melantik menjelaskan bahwa dalam momentum Hari Lahir GP Ansor ke-82 GP Ansor harus bisa menempatkan diri sebagai penolong di masyarakat, hal yang berkaitan dengan persoalan umat, Ansor harus turut andil mengatasinya. ”Ke depan pekerjaan rumah kita adalah meramaikan masjid/mushola sebagai pusat dakwah Islam Ahlussunah wal Jamaa’ah An-Nahdliyah,” sambung Munsip.

KH Mas Mansur Tarsyudi Pengasuh Ponpes Al-Falah Salafi II Jatirokeh Songgom, Brebes dalam Mauidzoh Hasanahnya menerangkan bahwa setelah Nabi Muhammad SAW wafat, maka umat Islam harus mengikuti Khulafaur Rasyidin, selanjutnya para tabiin lalu tabi’it tabi’in dan para alim ulama.

“Al-Ulama Warotsatul Anbiya, ulama adalah pewaris Nabi,” Sambung Kiai Mansur.

Selanjutnya, dia berpesan bahwa cikal bakal GP Ansor pada tahun 1934 yang disebut Syubbanul Wathon yaitu kelompok yang menentang imperialisme ataupun penjajahan demi kemerdekaan NKRI. Dalam kitab Bulughul Marom dijelaskan bahwa orang yang naik haji sampai 9 kali namun tidak berjuang di jalan Allah itu termasuk golongan orang munafik. 

”Generasi muda NU harus berjuang, dulu melawan penjajahan fisik sekarang berjuang melawan penjajahan mental,” tutup Kiai Mansyur.

Pengurus PAC GP Ansor Kecamatan  Kersana yang dilantik untuk masa khidmat 2016-2018 yaitu Ketua Misbahudin, Sekretaris Ilyas Ibnu Syahri dan Bendahara Khaerudin. Hadir juga dalam acara tersebut Ketua MWCNU Kersana H Kusnandi, PAC IPNU-IPPNU Kersana dan masayarakat desa Limbangan Kersana. (Bayu/Fathoni)