Ansor bersama Lintas Agama Doakan Korban Bencana di Jateng
NU Online · Selasa, 28 Juni 2016 | 10:30 WIB
Warga Jawa yang tergabung dalam Solidaritas Warga Ngapak (Sowak) Batam, Kepulauan Riau menggelar doa bersama untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di Jawa Tengah. Mereka terdiri dari sejumlah paguyuban antara lain Sedulur Tegal Batam (STB), Komunitas Warga Purba Lingga (Kanurangga), Ikatan Keluarga Cilacap (IKC), Batam Bumen Community (BBC) dan Gerakan Sedekah Cilacap (GSC) Kota Batam.
Acara bertema "Duka Mereka Duka Kita" juga bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Kepulauan Riau (Kepri). Turut hadir pula perwakilan beberapa komunitas lain semacam Barisan Muda Tionghoa Indonesia (BMTI) Kota Batam serta beberapa komunitas bikers dan paguyuban Jawa lainnya di kota Batam.
Peserta yang terdiri dari kelompok lintas agama ini membacakan doa secara bergantian untuk korban bencana Jawa Tengah. Dari umat Nasrani doa dipimpin oleh Pendeta Herman Lippi, umat Katholik dipimpin oleh Romo Pascalis, dan dari umat Islam doa dipimpin oleh Ustadz Ali Mubaidah, salah satu pengurus PW GP Ansor Kepri. Adapun istighotsah dipimpin oleh Ustadz Yahya dari Ikatan Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) kota Batam.
Shon Haji, ketua panitia doa lintas agama yang diadakan di Top 100 Tembesi, akhir pecan kemarin (26/6) menjelaskan, acara tersebut dimaksudkan untuk memberikan dukungan terhadap sesame yang sedang mengalami bencana di Jawa Tengah khususnya dan Indonesia pada umumnya.
"Kita mendoakan warga yang menjadi korban dalam bencana tersebut agar semua amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT dan ditempatkan di sisi-Nya, karena kami meyakini para korban jiwa tersebut meninggal dalam keadaan syahid dan kita memberikan dukungan moral dengan cara berdoa agar para korban lainnya bisa kembali menata kehidupannya ke depan" terangnya.
Doa bersama lintas agama ini juga bertujuan untuk merajut ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah antarsesama anak bangsa di kota batam. Shon Haji berharap forum ini menjadi media perekat hubungan lintas agama yang belakangan diwarnai kericuhan.
"Sebagaimana kita ketahui melalui media sosial belakangan ini marak diberitakan terjadinya tindakan-tindakan intoleran antarsesama anak bangsa yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” ujarnya. (Nursaeko/Mahbib)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua