Jombang, NU Online
Komitmen menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) an-Nahdliyah menjadi tugas yang tak boleh diremehkan Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dalam keadaan bagaimanapun.
Di era melenial yang ditandai dengan beragam berkembangnya teknologi satu sisi menjadi tantangan tersendiri bagi Ansor dan Banser. Pasalnya, perkembangan teknologi sendiri telah mempermudah seseorang atau kelompok dalam berinteraksi serta berkomunikasi. Sisi lain mereka juga dengan mudah menjadikan teknologi itu sebagai media untuk mengadu domba seseorang, kelompok atau organisasi yang tidak sepaham.
Demikian disampaikan Pengurus PAC GP Ansor Sumobito Jombang bidang Pengkaderan Hartono pada acara dialog ringan antar pengurus Ansor Sumobito dengan para pemuda desa setempat juga warga masyarakat sekitar pada acara Sedekah Desa Bakalan, Senin, (30/4).Â
Dikatakan, Hal itu tentu akan memiliki ancaman serius bagi bangsa dan Negara Indonesia ini. Dalam situasi demikian, Ansor dan Banser tetap harus berada di barisan terdepan untuk menjaga keharmonisan bangsa dan keutuhan NKRI.
"Tugas utama yang perlu diperjuangkan GP Ansor dan Banser adalah harus berkomitmen menjalankan dua tugas. Kedua tugas tersebut ialah menjaga Aswaja dan mempertahankan NKRI," ujarnya.
Komandan Banser asal Curahmalang Miftahus Surur yang menegaskan tentang pentingnya komitmen Ansor dan Banser dalam menjaga keutuhan NKRI serta ajaran Aswaja.Â
Selain itu menjaga tradisi atau budaya warisan para ulama yang sudah berjalan dengan begitu baiknya di tengah masyarakat juga menjadi tugas para pemuda Ansor dan Banser.
"Tugas kita adalah mengawal NKRI dan menjaga tradisi yang baik sebagai salah satu peninggalan para leluhur kita," jelasnya.
Acara Sedekah Desa Bakalan terselenggara dengan sukses berkat kerja sama antara pemuda Desa Bakalan dan GP Ansor Kecamatan Sumobito. (Syamsul Arifin/Muiz)Â