Daerah

Ansor Babel Bacakan 11 Ribu Al-Fatihah untuk Leluhur dan Pahlawan Bangsa

Rab, 18 Agustus 2021 | 22:00 WIB

Ansor Babel Bacakan 11 Ribu Al-Fatihah untuk Leluhur dan Pahlawan Bangsa

Tangkap layar kegiatan pembacaan 11 ribu Al-Fatihah Ansor Bangka Belitung, Selasa (17/8/20201)

Bangka Belitung, NU Online

Memperingati hari kemerdekaan ke-76 kemerdekaan Republik Indonesia, Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda GP) Ansor Kepulauan Bangka Belitung, Kepualauan Riau menggelar pembacaan 11 ribu Al-Fatihah untuk leluhur Bangka Belitung dan pahlawan Bangsa. Kegiatan ini diadakan secara virtual Selasa (17/8/2021).

 

Acara tersebut diinisiasi Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor, bekerjasama dengan Kanwil Kemenag Kepulauan Bangka Belitung, dan Bawaslu Kepulauan Bangka Belitung. Sekitar 300 partisipan hadir, baik dari Kiai-kiai NU, kader GP Ansor, pejabat Kemenag, komisioner Bawaslu, dan masyarakat umum.

 

Ketua MDS Rijalul Ansor Kepulauan Bangka Belitung Lutpi Majidi menjelaskan sebelum kegiatan berlangsung, pihaknya telah menghimpun nama-nama beberapa ulama, tokoh pendakwah agama Islam, pahlawan bangsa yang ada di Bangka Belitung.


Data tersebut dirapikan oleh panitia beberapa waktu sebelum kegiatan ini, dibacakan satu per satu dalam tawasul yang dipimpin Ketua PCNU Bangka Tengah KH Maftuh Ali.

 

"Sebelumnya kegiatan 11 ribu Al-Fatihah ini, kita juga sudah menggelar pembacaan 999 Hizib Autad. Itu bagian dari ikhtiar kita agar pandemi Covid-19 segera berakhir," ujarnya.

 

Kegiatan ini juga dihadiri pimpinan pusat GP Ansor, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DIY sekaligus Sekretaris Jenderal Kemenag RI Prof KH Nizar Ali yang sekaligus memberikan Tausiyah Kebangsaan.

 

Ketua PW GP Ansor Kepulauan Bangka Belitung, Masmuni Mahatma menegaskan apa yang dilaksanakan ini tidak terlepas dari upaya mengingat jerih payah para leluhur dan pejuang bangsa yang mengorbankan jiwa raga, sehingga hari ini kita bisa merayakan kemerdekaan ke-76.


Menurutnya bukan hal mudah sebagai generasi bangsa untuk berbuat sama atau lebih besar dari para leluhur dan pahlawan bangsa. Hal itu rasanya tak mungkin, terlebih generasi saat ini mulai mengalami krisis patriotisme.

"Maka menjaga amanah dari perjuangan leluhur sebaik mungkin dan hadiahkan ribuan Al-Fatihah ini, kita jadikan penghormatan, pengkhidmatan serta tasyakur tersendiri dalam kebangsaaan. Sebelas ribu Al-Fatihah ini, semoga menjadi bagian tawasuli, agar masyarakat Babel dan Bangsa Indonesia, segera terbebas dari pandemi Covid-19. Bismillah," kata Masmuni.

 

Sementara itu, dalam tausiyahnya, Prof Nizar Ali mengingatkan bahwa kemerdekaan yang saat ini dinikmati seluruh bangsa Indonesia tak lepas dari cucuran darah dan air mata leluhur.

 

"Mari kita isi kemerdekaan dengan hal-hal produktif, selayaknya sebagai generasi dan khalifah-Nya. Meski leluhur dulu pakai bambu runcing, tapi tetap sebagai pemenang, patut kita syukuri," katanya.

Editor: Kendi Setiawan