Daerah

Aneka Kegiatan Meriahkan Maulid dan Haul Pendiri Pesantren Al-Ittihad Demak

Kam, 7 November 2019 | 01:00 WIB

Aneka Kegiatan Meriahkan Maulid dan Haul Pendiri Pesantren Al-Ittihad Demak

Pondok Pesantren Al-Ittihad Demak, Jawa Tengah mengadakan acara Maulid Nabi berbarengan haul KH Abdus Salam dan KH Fauzi Noor ke-21. (Foto: NU Online/Ahmad Shohibul Muttaqin)

Demak, NU Online
Pondok Pesantren Al-Ittihad Demak, Jawa Tengah mengadakan acara Maulid Nabi berbarengan haul KH Abdus Salam dan KH Fauzi Noor ke-21, Rabu (6/11).
 
Berbagai agenda berlangsung di pesantren yang berada di kota wali, tepatnya di Desa Jungpasir, Wedung, Demak tersebut. Dari mulai bahtsul masail kubra se-Jawa, khataman al-Qur'an bil ghaib se-desa, temu alumni, khitanan massal dan karnaval. 
 
“Sedangkan yang paling banyak menyita perhatian adalah acara karnaval yang pesertanya mulai KB-TK, SDN, MIN, MTs, SMK dan Madrasah Aliyah hingga para santri se-desa,” kata Isti'anah, salah seorang panitia. 
 
Selain itu, pada sore harinya setelah shalat Asar, dilakukan acara ziarah kubur yang diisi mauidlah hasanah oleh KH Asnawi dari Kudus. 
 
Dalam mauidlahnya menceritakan sejumlah pesan Syekh Junaid al-Baghdadi di antaranya adalah perihal tasawuf bahwa yang hak adalah yang mematikan, dan haklah yang menghidupkan. 
 
Turut hadir pada acara ini para alumni dari berbagai kota, seperti Bandung, Bogor, Cilacap, Jepara, Jakarta, Kudus, Klaten, Mojokerto, Pemalang, dan lainnya.
 
Kegiatan ini pun menyita perhatian dari berbagai kalangan bukan hanya masyarakat desa setempat, melainkan dari berbagai kota dikarenakan penampilan panggung shalawat grup hadrah Az-Zahir dari Pekalongan dengan vokalis Habib Ali Zaenal Abidin Assegaf yang juga menantu Habib Luthfi bin Yahya. Kehadirannya mampu menghipnotis para pengunjung dengan lantunan shalawat termasuk lagu yang sangat familiar di telinga warga nahdliyyin Ya Lal Wathan.
 
Pada puncak acara, KH Ali Masyhuri menyampaikan pentingnya mengetahui sejarah. Sebab dalam al-Quran ada 1600 ayat dan 35 surat yang berisi sejarah. 
 
Kemudian Gus Ali, sapaan akrabnya mengajak hadirin untuk selalu meneladani Nabi Muhammad SAW, bukan tokoh lain. 
 
“Sebab Nabi Muhammad sudah dinash al-Quran akhlaknya sungguh mulia,” jelasnya. 
Selanjutnya, Pengasuh Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo, Jatim tersebut memotivasi hadirin agar selalu istikamah dalam beribadah dan membaca shalawat Nabi. 
 
Di akhir mauidlah, kiai yang juga Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur tersebut menukil maqalah Syekh Jalaluddin Ar-Rumi bahwa jika badanmu sakit maka pergilah ke dokter. Namun jika hatimu yang sakit maka pergi dan carilah seorang waliyullah.
 
Demikianlah acara maulid Nabi dan haul sang guru yang masyhur dengan sebutan kitab berjalan di masa hidup KH Fauzi Noor juga diamanahi sebagai mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Demak tersebut.
 
 
Kontributor: Ahmad Shohibul Muttaqin
Editor: Ibnu Nawawi