Daerah

Anak Bisa Baca Al-Qur’an, Ini Keistimewaan Bagi Orang Tua

NU Online  ·  Kamis, 24 Maret 2016 | 06:03 WIB

Solo, NU Online
Alkisah, seorang bapak telah meninggal, hingga 3 tahun sejak ia dikuburkan. Selama itu pula ia terus mendapat siksa kubur, hingga pada suatu hari tiba-tiba siksaan yang ia terima dihentikan. Ia pun bertanya? Ada apa gerangan?

“Rupanya pada hari itu, anaknya yang dulu masih kecil, kini mulai belajar mengaji, membaca alif ba’ ta’. Bapak yang tidak mengajarkan anaknya mengaji, ikut mendapatkan berkah dari anaknya yang belajar Al-Qur’an,” tutur Habib Noval bin Muhammad Alaydrus, pada acara Wisuda Tahfidz Al-Qur’an siswa SD-MI-SMP Ta’mirul Islam, di Hotel The Sunan, akhir pekan lalu.

Diterangkan pengasuh Majelis Ar-Raudhah tersebut, betapa pentingnya memberikan pendidikan membaca dan memahami Al-Qur’an kepada anak. Sebab, dari anak pula para orang tua mendambakan kiriman doa ketika mereka sudah meninggal dunia.

“Kalau kita sudah meninggal siapa yang akan mendoakan kita. Bagaimana kalau anak kita tidak bisa mengaji? Apa kita akan mengandalkan orang lain untuk mendoakan kita,” tanya dia.

Ditambahkan Habib Novel, yang juga penasihat GP Ansor Kota Solo, terlebih ketika memiliki putra-putri penghafal Al-Qur’an, maka sesuai dengan janji Allah pada sebuah hadits, orang tuanya akan mendapat mahkota dan pakaian yang indah.

Sementara itu, pada kesempatan tersebut sebanyak 267 siswa diwisuda. Koordinator Al-Qur'an SD Ta'mirul Islam, Mukhlisin, para peserta yang diwisuda, sebelumnya telah menyelesaikan hafalan Al-Qur'an masing-masing minimal juz 30.

“Beberapa dari mereka, bahkan ada yang telah menyelesaikan hafalan juz 1, 2, 26, 27, 28, dan 29,” terang dia. (Ajie Najmuddin/Fathoni)