Daerah

Almaghfurlah KH Imam Suhrowardi Sosok Teman Diskusi

Kam, 23 Januari 2020 | 13:30 WIB

Almaghfurlah KH Imam Suhrowardi Sosok Teman Diskusi

KH Imam Suhrowardi wafat hari ini, Kamis (23/1) pagi dan dimakamkan di Pondok Pesantren APIS Sanan Gondang, Kecamata Gandusari, Kabupaten Blitar. (Foto: NU Online/Imam Kusnin A) 

Blitar, NU Online
Umat Islam, khususnya Nahdliyin di kawasan Blitar Raya dan Jawa Timur patut berduka. Karena, Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Blitar, KH Imam Suhrowardi (84) tutup usia pada Kamis (23/1) pagi. Kiai Imam atau Gus Imam meninggal dunia saat menjalani cuci darah di RS Darmo, Surabaya.
 
Menurut M Tamim, keponakan almarhum, jenazah Kiai Imam masih dalam perjalanan menuju rumah duka di Pondok Pesantren APIS Sanan Gondang, Kecamata Gandusari, Kabupaten Blitar. 
 
"Ya, tadi jam 9.30 beliau wafat, " ujar MohTamim.
 
Gus Tamim panggilan akrabnya mengatakan sudah di rumah duka. Tamu yang bertakziah mulai berdatangan. Mereka datang dari berbagai kalangan. 
 
Kiai Imam merupakan salah satu kiai kharismatik yang pernah dimiliki warga Blitar, terutama Nahdliyin. Sebagai Pengasuh Pesantren APIS Sanan Gondang yang didirikan almarhum Kiai Shodiq Damanhuri, ayahnya, Kiai Imam memulai khidmah di NU. 
 
Pernah menjabat Ketua PCNU Kabupaten Blitar, kemudian juga Rais NU. Pada masa NU Kabupaten Blitar dipimpin Kiai Imam, kemajuannya sangat pesat, terutama di bidang pendidikan. 
 
Salah satunya adalah lembaga pendidikan STM Islam yang kini menjadi SMK Islam Blitar yang tidak lepas dari sentuhan tangan dingin Kiai Imam. 
 
"Saat ini jabatan almarhum sebagai Mustasyar PCNU Kabupaten Blitar," terang mantan Sekretaris Pimpinan Wilayah Gerakan pemuda Ansor Jatim ini. 
 
Pada era awal reformasi, Kiai Imam bersama 8 tokoh NU lain, yakni salah satunya almarhum KH Nurhidayatulloh Dawami, mendeklarasikan Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Blitar.
 
Di partai yang didirikan Gus Dur itu, Kiai Imam didaulat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB Kabupaten Blitar. Tidak heran di setiap perhelatan politik baik Pilkada, Pileg maupun Pilpres, Pesantren Apis dimana  Kiai Imam mengasuhnya selalu dikunjungi tokoh politik mulai tingkat lokal hingga nasional. 
 
Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebelum dan saat menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur kerap bersilaturahim ke Pesantren Kiai Imam. Begitu juga dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. 
 
Sementara terkait penyebab meninggalnya, menurut Gus Tamim, Kiai Imam sudah cukup lama sakit. Yang ia ketahui Kiai Imam mengalami komplikasi akibat penyakit diabetes yang diderita. 
 
Di mana sudah sekitar dua bulan ini, menjalani cuci darah di RS Darmo Surabaya. 
"Sakit komplikasi. Kalau cuci darahnya di RS Darmo baru dua bulanan ini, "kata anggota DPRD Jatim ini.
 
Kepergian Kiai Imam lanjut Gus Tamin  meninggalkan duka yang mendalam, terutama nahdliyin Kabupaten Blitar. Warga NU, kata Gus Tamim, telah kehilangan seorang sosok guru, ayah dan pemimpin kharismatik yang disegani sekaligus sangat dihormati. 
 
Jenazah dimakamkan di komplek pemakaman keluarga di pesantren setempat.
 
"Kita telah kehilangan sosok guru, ayah sekaligus teman diskusi yang luar biasa," pungkasnya.
 
Informasi yang dihimpun, almarhum Kiai Imam meninggalkan seorang istri Hj Nazdirotul Fikriya (48) dan 6 orang putra putri.
 
 
Kontributor: Imam Kusnin Ahmad
Editor: Ibnu Nawawi