Daerah

Alasan NU Menerima Pancasila sebagai Asas

Kam, 1 Agustus 2019 | 15:00 WIB

Alasan NU Menerima Pancasila sebagai Asas

Sarasehan keaswajaan LP Ma'arif NU Garut, Jabar

Tasikmalaya, NU Online
Direktur Aswaja Center Kabupaten Tasikmalaya,  Jawa Barat, KH Yayan Bunyamin menjelaskan alasan NU menerima Pancasila dan UUD 1945 sebagai asas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.  
 
"Alasan kuat NU menerima Pancasila sebagai asas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu kemaslahatan umat,"ujarnya.
 
Hal tersebut disampaikan dalam acara workshop penguatan nilai-nilai keaswajaan dan ke-NU-an bagi guru di lingkungan Pengurus Cabang LP Ma'arif NU Garut yang dilaksanakan di aula SMK Ma'arif Jl. Pembangunan No 52 Tarogong Kidul Kabupaten Garut, Rabu (31/7).
 
Dijelaskan, sebagaimana termaktub dalam Anggaran Dasar Nahdlatu Ulama (ADNU) Pasal 8 ayat 2 yang berisi Tujuan Nahdlatul Ulama adalah berlakunya ajaran Islam yang menganut faham Ahlusunnah waljamaah untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang berkeadilan demi kemaslahatan, kesejahteraan umat, dan demi terciptanya rahmat bagi semesta.
 
"Hal tersebut mengacu kepada Hadits yang menerangkan sejarah perjanjian Hudaibiyah, di mana saat Nabi Muhammad sedang membuat perjanjian dan menyuruh Sayidina Ali untuk menulis perjanjian tersebut," paparnya.
 
Dikatakan, Sayidina Ali menulis surat perjanjian antara Nabi Muhammad Rasulullah dengan Bani Quraish, namun diprotes oleh kaum Quraish agar tidak menggunakan kata Rasulullah dan harus diganti dengan Muhammad bin Abdullah. Nabi pun menerima karena melihat kemaslahatan bagi umat.
 
"Karena dengan dihapuskannya kata Rasulullah dalam surat perjanjian itu, lantas tidak akan merubah status nabi itu sendiri sebagai rasul di hadapan umat maupun di hadapan Allah SWT," tegasnya.
 
Dari sejarah itu, ulama NU dengan keilmuan dan tujuan yang lebih besar (kemaslahatan), akhirnya rela merubah redaksi piagam Jakarta pertama yang berisi "Ketoehanan, dengan kewajiban mendjalankan sjariat Islam bagi pemeloek-pemeloeknja", menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa".
 
Karena dengan merubah redaksi tersebut lantas tidak akan membuat kaum muslim Indonesia untuk tidak bisa menjalankan syariat islam. Bandingkan dengan yang sekarang terjadi di Timur Tengah yang mayoritas menerapkan hukum syariat.
 
"Wajar jika NU menjadi garda terdepan dalam menjaga Pancasila dan NKRI, karena kecintaan kita terhadap tanah air sudah dicontohkan sejak zaman nabi Ibrahim AS dan banyak dalil dalam Al-Quran seperti Surat Al-Baqarah ayat 126 yang artinya Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian," tutupnya.
 
Nampak hadir Wakil Katib PCNU Garut KH Samhari, Ketua PC LP Ma'arif NU KH Aceng Hilman Umar Basori, Wakil Ketua LPMNU Ahmad Haidar dan Entep Zaki, Sekretaris LPMNU Garut Ema Halimah, Puluhan kepala sekolah dan madrasah serta ratusan guru di lingkungan LP Ma'arif NU Garut. (Muhammad Salim/Muiz)