Aktualisasikan Pancasila, Kesbangpol DKI Gandeng Elemen NU
NU Online · Sabtu, 29 November 2014 | 05:00 WIB
Bogor, NU Online
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi DKI Jakarta menggandeng elemen NU untuk membumikan kembali Pancasila. Untuk tujuan tersebut, dihelat sebuah seminar “Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Ideologi Negara dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara.”
<>
Acara yang digelar di Villa Tjokro Jl Raya Puncak Km 84 Ciburial, Cisarua, Bogor, Jawa Barat tersebut dijadwalkan selama tiga hari, Kamis-Sabtu, 27-29 November 2014.
Elemen NU yang dilibatkan dalam acara tersebut antara lain Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) DKI Jakarta, PMII Komisariat UNAS, PMII Jakarta Pusat, PMII UIJ, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jakarta Barat dan Jakarta Timur. Hadir juga perwakilan ormas kepemudaan KNPI, GMNI, PCNU di lingkungan ibukota.
Hadir sebagai narasumber pertama Motivator Indonesia Hamry Gusman Zakaria. Ia membawakan materi “Pembangunan karakter dalam rangka meningkatkan kesadaran terhadap pemahaman nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara.” Menurut dia, sebagai ideologi negara, keberadaan Pancasila mutlak direvitalisasi.
Hamry menyebut lima karakter Pancasilais: 1) menjadikan Tuhan sebagai orientasi dalam berpandangan, bertutut kata, bersikap, dan bertindak; 2) memanusiakan manusia sesuai dengan hak dan kewajibannya; 3) mengutamakan persatuan bangsa, bukan persatuan kepentingan pribadi dan golongan; 4) suara rakyat yang membangun bangsa; 5) keadilan sebagai amunisi menuju suatu bangsa yang sejahtera dan maju.
Insinyur dari Universitas Trisakti ini lalu memberi contoh tokoh Pancasilais yang layak dapat bintang, antara lain Jenderal Besar Sudirman, Bung Karno, Jenderal Polisi Hoegeng. Ia menilai, ketiga tokoh tersebut memiliki semangat memikirkan bangsanya.
“Mengapa beliau-beliau menjadi tokoh besar? Karena mereka tidak membela kepentingan pribadi. Selain itu, mereka juga aktif berorganisasi. Tidak sekedar titip nama doang,” ujarnya berapi-api.
Dalam kesempatan tersebut, Hamry juga mengatakan tipikal orang sukses adalah yang suka membantu sesama. “Saat teman-teman bantu orang, sebenarnya bantu diri sendiri,” tegasnya.
Menyikapi fenomena ormas yang suka bertindak keras, Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LPP SDM) Badan Koordinasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) DKI Jakarta ini mengajak para pemuda, khususnya Nahdliyin, untuk aktif di masjid dan majlis ta’lim. “Hal ini dilakukan untuk membendung radikalisme atas nama agama,” ajaknya.
Terkait demo FPI yang menolak kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Hamry mengatakan bahwa pemimpin dipilih berdasarkan konstitusi. “Jadi, teman-teman FPI tidak memiliki dasar yang kuat untuk menolak Ahok yang nonmuslim, misalnya. Karena ini tidak ada relevansinya dengan agama. Selama prorakyat, Ahok saya kira tidak menjadi masalah,” tegasnya. (Ali Musthofa Asrori/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua