Daerah

Aktivis PMII Dituntut Daya Kritis Terhadap Sejumlah Ideologi

NU Online  ·  Ahad, 8 Mei 2016 | 13:01 WIB

Jombang, NU Online
Sejumlah calon anggota baru rayon persiapan MPI (Manajemen Pendidikan Islam) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ya'qub Husein STIT Al-Urwatul Wutsqo Kabupaten Jombang diimbau untuk menjaga daya kritik terhadap organisasi atau kelompok yang berhaluan lain termasuk paham radikal. Tanpa daya kritik, mahasiswa akan mudah terlibat dalam menerima gagasan-gagasan radikal.

Daya kritik ini terlebih lagi dituntut untuk mereka yang akan menjalani kegiatan perekrutan anggota baru Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba).

Bahkan dalam perkembangannya, organisasi itu berupaya masuk ke sejumlah perguruan tinggi. Simbol-simbol dari organisasi ini juga bertebaran di beberapa kampus.

"Saat saya masih aktif di kampus, sudah ada beberapa simbol-simbol organisasi yang itu mengancam keutuhan NKRI dan Pancasila," kata Majelis Pembina Rayon (Mabinra) Romza saat memberikan sambutannya di SMK Matsna Karim, Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Jombang, Sabtu (7/5).

Sarjana STIT Al-Urwatul Wutsqo itu berharap agar anggota dan juga pengurus rayon serta komisariat menggalakkan kajian-kajian, baik fakultatif maupun tematik sesuai dengan situasi dan kondisi yang berkembang.

"Untuk itu, anggota dan pengurus sudah seharusnya galakkan diskusi-diskusi," imbuhnya.

Hadir pada kegiatan itu pengurus rayon PAI dan MPI, pengurus komisariat dan pengurus cabang (PC) PMII setempat. Tampak juga di tengah-tengah acara para senior PMII Ya'qub Husein. (Syamsul Arifin/Alhafiz K)