Daerah

Aktivis NU Itu Wafat Saat Shalat Jumat

NU Online  ·  Ahad, 1 Oktober 2017 | 13:30 WIB

Siang itu Jumat 29 September 2017, terik matahari tak mengurangi semangat Muslimin untuk menunaikan ibadah shalat Jumat. Tak terkecuali Haji Hartono yang akan berkhutbah untuk pertama kali di Masjid Al Falah Desa Kalegen, Kecamatan Bandongan, Magelang, Jawa Tengah. 

Pria 66 tahun itu, mengenakan baju koko dan sarung warna putih. Tak lupa peci putih menghiasi kepalanya. Badan tinggi dan tegap mantap melangkah menuju masjid. Suara Kepala SMP Maarif Bandongan selama 24 tahun (1990-2014) itu lantang dan tegas menyampaikan materi khutbahnya hingga selesai. 

Saat shalat Jumat yang diimami oleh adik iparnya, KH Syafrodin, ia masih bugar. Namun, pada saat memasuki rakaat kedua tepatnya ketika dibacakan Surat Fatihah Haji Hartono tersungkur. Dua orang yang berada di kanan dan kirinya sontak membatalkan shalatnya untuk mendudukkan dan menalqin hingga shalat selesai.

Jamaah berinisiatif membawa ke rumah sakit. Tetapi dalam perjalanan ia mengembuskan nafas terakhirnya, lalu dimakamkan di pemakaman desa pada sore harinya. 

Haji Hartono pernah diamanahi Ketua Tanfidziah MWCNU Kecamatan Bandongan dan dua kali menjabat Sekretaris MWCNU Kecamatan Bandongan. Ia juga aktivis di PC Maarif NU Kabupaten Magelang. 

Hujan deras mengiringi pemakaman sosok yang mengabdikan hidupnya pada Jam'iyyah Nahdlatul Ulama, khususnya bidang pendidikan.

KH Najmuddin Khulaimi tidak bisa menutupi kesedihan ditinggalkan kader terbaiknya. Tetapi di sisi lain menunjukkan kebanggaan bahwa teman seperjuangannya dipanggil Allah SWT dalam keadaan yang sangat diinginkannya. 

Kiai Khulaimi bahkan memohon doa para pentakziah agar Jumat berikutnya dialah yang mengikuti jejak Haji Hartono. (Bambang/Kendi Setiawan)