Daerah

Akibat Covid-19, Permintaan Jamu Tolak Corona Meningkat Drastis

Jum, 3 April 2020 | 10:00 WIB

Akibat Covid-19, Permintaan Jamu Tolak Corona Meningkat Drastis

Jamu tolak Corona buatan Dinkes Kota Pekalongan (Foto: NU Online/Abdul Muiz)

Pekalongan, NU Online
Di tengah merebaknya wabah virus corona (Covid-19), eksistensi jamu tradisional yang dipercaya sejumlah masyarakat bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh turut berdampak pada peningkatan permintaan jamu tradisional.

Jamu yang dibuat oleh Pusat Penelitian, Pengembangan, dan Pelayanan Jamu Dinas Kesehatan (PSPJ Dinkes) Kota Pekalongan yang beralamatkan di Jalan Letjen Suprapto 5, Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan cukup laris saat ini. 

"Hal itu karena masyarakat percaya bahwa rempah-rempah yang terdapat pada jamu bisa menangkal virus Covid-19," ungkap Kepala PSPJ Kota Pekalongan, Uswatun Khasanah, Jumat (3/4).

Diungkapkan, dalam dua pekan terakhir ini banyak permintaan jamu siap minum maupun kemasan instan yang dipesan oleh masyarakat dan instansi yang ada di Kota Pekalongan. Misalnya Rumah Sakit, Puskesmas, OPD, dan penikmat jamu lainnya. Bahkan, di antaranya memesan dalam jumlah banyak. 

"Tak hanya dari dalam kota saja, permintaan jamu buatan PSPJ Dinkes Kota Pekalongan juga datang dari luar Kota Pekalongan. Misalnya NTB, Kupang, Palembang, Yogyakarta, dan beberapa daerah di Indonesia," paparnya.

“Di tengah wabah Corona, permintaan jamu buatan PSPJ Dinkes ini mengalami peningkatan drastis. Sebab, masyarakat sebelumnya enggan minum jamu karena rasanya pahit,” ujarnya.

“Dengan semakin meningkatnya kesadaran mereka akan pentingnya minum jamu yang bagus untuk tingkat imunitas kita dan inovasi jamu yang kian berkembang, kami banyak menerima orderan terutama kalangan Rumah Sakit dan Puskesmas untuk para karyawannya," imbuhnya.

Disampaikan Uswatun, ada sebanyak 500 botol per hari, masyarakat setempat juga banyak yang datang ke sini untuk membeli jamu di PSPJ karena harganya yang terjangkau. Diakuinya, peningkatan permintaan jamu PSPJ naik hampir 300-400 persen dari yang semula hanya 100-200 botol setiap harinya.

“Sebelumnya setiap kali produksi, PSPJ dapat memproduksi 600-700 botol namun di tengah isu Corona ini dapat memproduksi beberapa kali lipat dari produksi tersebut,” tutur Uswatun. 

Menurut dia, tingginya permintaan rempah-rempah ini di pasaran juga berdampak pada lonjakan harga jahe merah, kencur, dan sejenisnya. Namun, kondisi ini tidak serta merta membuat PSPJ menaikkan harga jamu yang dijual per botol maupun kemasannya.   

“Varian jamu yang biasa dipesan sangat beragam. Kebanyakan varian bir pletok, temulawak, jahe, kencur, dan sebagainya. Kesemuanya berkhasiat untuk menghangatkan dan menyegarkan badan," terang uswatun.
 
"Selain itu juga melancarkan peredaran darah dan meningkatkan imunitas tubuh. Harganya pun relatif murah mulai dari Rp5 ribu per botolnya, untuk yang kemasan mulai dari Rp15 ribu,” sambungnya.

Jamu Covid-19
Ditambahkan Uswatun, PSPJ Dinkes Kota Pekalongan terus berinovasi mengembangkan aneka jenis jamu. Terbaru adalah varian jamu yang diberi nama J-Co 19 (Jamu Covid-19). Di dalamnya mengandung bahan alami seperti kunyit, secang, lengkuas, kayu secang, dan jeruk. Varian baru ini pun langsung menyita perhatian para penikmat jamu tradisional.

Varian baru J-Co 19 ini, lanjut dia, memang diluncurkan bertepatan dengan Hari Jadi Kota Pekalongan, 1 April 2020. Pihaknya terinspirasi membuat jamu dari peneliti Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta yang membuat varian jamu dari beberapa rempah. Khasiatnya untuk meningkatkan imunitas dan dipercaya sebagai anti virus seperti kunyit, secang, lengkuas, kayu secang, dan jeruk, rasanya enak, dan segar. 

“Alhamdulillah keberadaan jamu varian baru ini langsung bisa diterima semua pihak. Terbukti, pada awal ini kami hanya memproduksi 20-25 botol untuk pengenalan. Tetapi langsung sold out. Ada beberapa pihak telah pre-order untuk bisa menikmati jamu tersebut,” pungkas Uswatun.

Jamu buatan PSPJ Dinkes Pekalongan dapat dipesan melalui online di akun Instagram @sehatbersamapspj dengan menghubungi di nomer 081548069396 (Deasy Haifha) dan 08156943120 (Ana Lia Pratiwi).
 
Atau juga bisa dilakukan offline dengan datang langsung ke Kantor PSPJ Dinkes Kota Pekalongan, berlokasikan di Jalan Letjen Suprapto 5, Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan.

Pewarta: Abdul Muiz
Editor: Musthofa Asrori