Jombang, NU Online
Program santri kilat (sanlat) Ansor Bimbingan Pasca Ujian Nasional (BPUN) di Jombang kembali dibuka tahun 2017 ini. Program yang menampung para santri dan siswa untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi negeri ternama ini dibuka di Pondok Pesantren Lathifiyah Jombang, Ahad (23/4) lalu.
Ketua Pelaksana BPUN Jombang Hafis Muaddab menyampaikan, Sanlat Ansor BPUN Jombang hingga saat ini sudah 7 (tujuh) angkatan terhitung sejak 2011. Karenanya, rentan waktu yang bisa dibilang cukup lama ini sudah seharusnya lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas baik dari peningkatan jumlah peserta, tentor maupun dari panitia.
"Pelaksanaan kegiatan Bimbingan Pasca Ujian Nasional dilaksanakan di 60 kota di seluruh Indonesia dengan peserta untuk Kabupaten Jombang 80 orang yang sudah lolos dalam tahapan seleksi tertulis pada tanggal 16 April 2017 maupun seleksi secara wawancara pada 21 April 2017 lalu," paparnya kepada NU Online, Rabu (26/4).
Ia menambahkan pada tahun ini, dengan puluhan peserta yang sudah terdaftar, panitia menargetkan lebih dari 90 persen mereka bisa masuk ke PTN, baik itu melalui jalur SBMPTN, UM maupun jalur lainnya.
"Puluhan peserta diantaranya siswa-siswi SMA/SMK di berbagi daerah Kota Santri ini dan juga dari kabupaten tetangga seperti Kediri, Mojokerto, Gresik," tambah dia.
Sementara itu, secara terpisah Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jombang H Zulfikar Damam Ikhwanto menyatakan, dirinya memang komitmen untuk memediasi kaum santri dan siswa, khususnya dari kalangan yang ekonominya menengah ke bawah untuk dapat mengeyam pendidikan tinggi negeri ternama.
Terbukti hingga pada angkatan terakhir, kurang lebih dari 300 alumni program Sanlat Ansor BPUN yang tersebar di berbagai kampus negeri se-Jawa Bali, bahkan di kalimantan. Mulai dari UI, ITB, UGM, UNS, Undip, UB, Unair, ITS, Unej, Trunojoyo, dan beberapa alumni juga mendapatkan prestasi berbagai perlombaan di luar negeri.
"Inilah persembahan Ansor Jombang sebagai wujud meningkatkan angka lanjut sekolah di perguruan tinggi khususnya di Perguruan Tinggi Negri (PTN) di Kabupaten Jombang ini. Sekaligus juga mempersiapkan pemimpin dan mencetak kader intelektual NU pada semua bidang dimasa yang akan datang," ungkapnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)