Malang, NU Online
Sejak Jumat-Ahad (15- 17/1) ratusan pelajar dan santri putri mengikuti "Greencamp Pelajar Putri Mengabdi Tanpa Henti". Kegiatan yang diselenggarakan Dewan Koordinasi Wilayah Korp Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (DKW KPP IPPNU) Jawa Timur ini dipusatkan di Ground Camp Kebun Teh, Wonosari, Lawang, Malang.
Kepada NU Online, Ketua PW IPPNU Jatim Etika Rosa Fitri menegaskan bahwa kegiatan yang diikuti dua ratus peserta dari sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Timur ini didesain untuk mengoptimalkan kreatifitas serta kepedulian peserta akan pentingnya memelihara lingkungan.
"Sesuai temanya, selama berada di sini para peserta diberikan pemahaman terkait upaya untuk meningkatkan kreatifitas dan pentingnya menjaga lingkungan sekitar," ujarnya, Sabtu (16/1).
Kreatifitas yang dimaksud adalah dengan diberikannya kompetisi antarpeserta dalam mengembangkan ide dan kreasi dalam lomba. "Ada lomba majalah dinding tiga dimensi, pertolongan pertama gawat darurat, serta kreasi seni," katanya.
Seluruh lomba tersebut dalam satu tema yakni sadar lingkungan, lanjutnya.
Tidak semata kreatifitas yang ditekankan pada kegiatan ini. "Yang tak kalah penting adalah kemandirian," kata Hakimatus Zahidiyah. Salah seorang panitia ini mengemukakan bahwa selama mengikuti kegiatan, peserta harus menyiapkan sendiri kebutuhannya. Dari mulai urusan tenda, makan dan minum, pakaian, akomodasi serta transportasi harus disediakan secara mandiri.
"Panitia hanya menyediakan kaos dan alat tulis bagi mereka," kata Mbak Kikim, sapaan akrabnya. Tidak berhenti hanya itu yang harus dilengkapi peserta. "Karena musim hujan, mereka juga membawa terpal untuk pelindung tenda, payung, jas hujan, bahkan cangkul untuk membuat saluran air," kata Kikim.
Di samping materi kemandirian dan pentingnya menjaga lingkungan, peserta tentu saja menerima materi seputar NU, IPPNU, KPP serta wawasan lain seperti motivasi diri, hingga kesiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Meskipun seluruh peserta adalah perempuan, tidak menjadi alasan untuk menggantungkan kepada tenaga laki-laki. "Kami dibantu rekan dari IPNU untuk keperluan pengamanan khususnya ketika malam hari saat istirahat," kata Ana Wijayanti. Ada 6 orang yang berjaga di ring kawasan tenda peserta, serta sisanya berjaga dari mulai pukul 23.00 hingga pagi hari, lanjutnya.
Inilah ikhtiar para santri dan pelajar putri yang terhimpun dalam IPPNU Jawa Timur menghadapi pemanasan global dan persaingan bebas serta ideologi transnasional yang kian berat. "Semoga upaya kami bisa memberikan manfaat dan bekal bagi generasi muda NU, khususnya para perempuan dalam menghadapi tantangan di zamannya," pungkas Bara Putri Rianda yang diamini sejumlah panitia. (Ibnu Nawawi/Alhafiz K)