Daerah

2 Pemuda Tunisia Raih Magister Sejarah Islam Nusantara di Unusia

Sel, 18 Juni 2024 | 07:00 WIB

2 Pemuda Tunisia Raih Magister Sejarah Islam Nusantara di Unusia

Rektor Juri Ardiantoro pada wisuda Ke-10 Unusia, Sabtu (15/6/2024) (Foto: Unusia)

Jakarta, NU Online
Ada yang istimewa pada Wisuda X Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Sabtu (15/6/2024) lalu. Ialah dengan adanya dua pemuda asal Tunisia turut diwisuda pada kegiatan yang digelar di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur itu.


Dua mahasiswa asal Tunisia tersebut adalah Amin Rasyidi dan Abdurrahman Sya’lan. Keduanya berhasil menggodol gelar Magister Sejarah Peradaban Islam di Fakultas Islam Nusantara. Mereka berhasil menuntaskan tesis dengan topik Sejarah Sufisme di Indonesia dan Tunisia. 


Rektor Unusia, Juri Ardiantoro, hal itu sebagai salah satu wujud Unusia dalam menegaskan komitmen pengembangan sumber daya manusia dan penyebaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah.


"Sebagai wujud komitmen pada pengembangan sumber daya manusia dalam konteks penyebaran Islam Ahlussunnah waljamaah, Unusia menjadi wahana strategis tempat belajar bagi siapa pun yang ingin mengenal Islam dengan corak khas Nusantara,” ujar Rektor.

 

Bekali mahasiswa keterampilan relevan
Rektor mengatakan Unusia juga bekerja sama dengan sejumlah mitra berkelas nasional dan internasional untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan lunak yang relevan dengan dunia kerja.


"Mitra-mitra yang kami gandeng memiliki reputasi berskala nasional dan internasional," tambah Juri Ardiantoro saat wisuda yang diikuti 344 wisudawan.

 

Menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, lanjut Juri, Unusia memastikan mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang relevan. Program unggulan seperti Critical Thinking, Financial Planning, Communication Skill, dan Collaboration menjadi bagian dari skema Kampus Merdeka dan berbagai program beasiswa.


"Kami berkomitmen menjadi perguruan tinggi unggulan yang melahirkan lulusan-lulusan cerdas berkarakter Ahlussunnah waljamaah An-Nahdliyyah,” tegas Rektor Juri Ardiantoro.

 

Kampus inklusif
Rektor menyampaikan bahwa Unusia adalah kampus inklusif yang memberikan akses luas bagi anak muda untuk belajar dan mengembangkan diri.


"Memilih Unusia sebagai tempat belajar adalah pilihan tepat," ujar Rektor. "Kampus ini telah berkembang dengan baik dan menjamin kualitas belajar serta lulusan yang kompeten."


Rektor juga menyebutkan bahwa Unusia telah menghasilkan banyak prestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Mahasiswa Unusia aktif berpartisipasi dalam berbagai konferensi ilmiah internasional, seperti International Model United Nation (IMUN) dan Konferensi Perubahan Iklim di Korea Selatan.


Selain itu, mereka juga menorehkan prestasi di bidang olahraga, seperti juara dalam event Pencak Silat di Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi DKI Jakarta.


Badan hukum
Tahun 2024 menjadi tahun bersejarah bagi Unusia yang kini berstatus sebagai Universitas Berbadan Hukum Perkumpulan Nahdlatul Ulama. Kampus ini juga mencatat jumlah penerima pendanaan program kreativitas mahasiswa terbanyak dari Kemendikbud.


"Unusia memiliki slogan Knowledge, Faith, Wisdom. Wisudawan hari ini telah dibekali dengan pengetahuan, keyakinan mendalam, dan kebijaksanaan dalam berpikir serta bertindak," ujarnya.


Rektor menegaskan bahwa para lulusan siap menghadapi era disrupsi dan revolusi industri 4.0 dengan bekal pengetahuan dan spiritualitas yang menjadi nilai lebih. Seluruh program studi di Unusia telah terakreditasi, dan kampus ini terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan.


Acara wisuda dihadiri oleh para anggota Sivitas Akademika, Senat Akademik, dekan, dosen, serta keluarga wisudawan. Hadir dan bertindak sebagai orator ilmiah Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Budi Arie Setiadi.