Daerah

10 Tahun “Jumat Kliwonan” MWCNU Sukodono Keliling Ranting

NU Online  ·  Selasa, 30 Agustus 2016 | 19:05 WIB

Jember, NU Online
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Sukowono, Jember, Jawa Timur tak bosan-bosannya memberikan pencerahan kepada warga tentang bahaya aliran radikal. Salah satu ajang pencerahan tersebut adalah pertemuan rutin Jumat kliwon.

Menurut Ketua MWCNU Sukowono KH Imam Syafi'i, pertemuan Jumat Kliwon yang sudah berlangsung selama hampir 10 tahun itu, semakin penting untuk mencegah kian meluasnya penetrasi aliran-aliran kontra NU.

"Tentu bukan cuma untuk itu kita gelar pertemuan. Ya sebagaimana biasa, ada tahlilan, konsolidasi, dan membahas isu-isu kekinian, termasuk soal aliran radikal dan sebagainya," tukas Kiai Imam kepada NU Online di kediamannya, Kompleks Pondok Pesantren Nurul Qarnain, Sukowono, Ahad (28/8).

Kiai Imam menambahkan, Sukowono yang secara geografis berbatasan langsung dengan Kabupaten Bondowoso memang sangat rawan menjadi daerah rambahan aliran radikal. Nyatanya, di Sukowono sudah ada sekian titik simpul yang secara diam-diam menjadi agen aliran radikal.

Bahkan, kata dia, beberapa waktu yang lalu, seorang tokoh radikal di Bondowoso menyelenggarakan sebuah acara yang dikemas dengan pengajian umum, dan massanya banyak didatangkan dari Sukowono dan sekitarnya.

"Wong namanya pengajian, ya banyak yang datang. Apalagi mereka difasilitasi dengan truk untuk antar jemput. Ternyata dari beberapa laporan yang masuk ke saya, itu pengajiannya kelompok radikal yang biasanya mencaci amalan NU," tukas Kiai Imam.

Pertemuan Jumat kliwon, tambah Kiai Imam, ke depan akan dimaksimalkan dengan melibatkan lebih banyak lagi tokoh masyarakat dan menghadirkan pengurus NU cabang atau Aswaja Center untuk memberikan pencerahan seputar Aswaja dan aliran radikal. Sedangkan tempatnya, masih tetap bergiliran di rumah setiap ranting NU.

"Kalau di NU cabang ada Selasa kliwonan (lailatul ijtima'), maka di Sukowono ada Jumat kliwonan.  MWC Sukowono mempunyai 7 ranting NU. Di ranting-ranting itulah kami rutin mengadakan Jumat kliwonan. Waktunya setelah shalat shalat Jumat," jelasnya. (aryudi a razaq/abdullah alawi)