Ketukan palu hakim menjadi putusan. Si pemenang putusan, Abdul, gemetar lemah. Aliran darahnya melambat, tetesan air mata tidak terbendung.
<>
Sementara itu Ahmad, adik kandung Abdul tidak dapat menyembunyikan kesedihan. Ia tak nyaman dengan kondisi saat itu, niatnya untuk membaktikan diri sebagai anak tidak dapat dipenuhi.
Di ruang pengadilan mengharukan dengan hujan air mata, sosok wanita tua, berbaju rapi, berkerudung lusuh, duduk tertunduk. Wajahnya polos, ingatannya pupus seiring kesenjaan usianya.
Saat itu saya heran, perkara apa yang menimpa kedua laki-laki dan juga wanita tua itu.
Teman di samping duduk saya berbisik, “Wanita tua itu adalah ibu dari Abdul dan Ahmad.”
Saya menanyakan, “Lantas apa perkaranya, sehingga harus dibawa ke meja hijau?”
“Abdul dan Ahmad adalah dua saudara kandung yang sama-sama ingin memiliki hak merawat ibunya.” (Yahya Afriandi)
Fiksimini berjudul Berebut Berbakti adalah karya Yahya Afriandi. Naskah tersebut juara dua pada lomba Fiksimini yang digelar PP Muslimat NU dan NU Online dengan tagar #MuslimatNUberkhidmat di Facebook. Juara pertama jatuh pada naskah Keringat Ibu karya Mega Herdina Al-Kandajany.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meyongsong HUT RI dengan Syukur dan Karya Nyata
2
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Agustus 2025, Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
3
Khutbah Jumat: Rawatlah Ibumu, Anugerah Dunia Akhirat Merindukanmu
4
Redaktur NU Online Sampaikan Peran Strategis Media Bangun Citra Positif Lembaga Filantropi
5
Istana Sebut Ekspresi Bendera One Piece Tak Dilarang Asal Tidak Ganggu Kesakralan Merah Putih
6
Rawat Budaya Upaya Perkuat Identitas Bangsa
Terkini
Lihat Semua